Paparan teknis disampaikan Pj Sekda Wahyu Hidayah. Ia menyebut ada enam tujuan utama manajemen talenta, mulai dari menjamin pasokan pemimpin hingga menyeimbangkan kebutuhan organisasi dengan karier ASN. Ia mengibaratkan manajemen talenta sebagai ladang tempat bibit terbaik ditumbuhkan dan dipanen tepat waktu.
Apresiasi datang dari Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh. Ia menilai Kuningan telah menampilkan wajah birokrasi baru yang lebih cepat, terukur, dan transparan. “Dengan manajemen talenta, promosi, mutasi, hingga rotasi ASN bisa lebih pasti. Semua potensi terangkum dalam talent pool yang siap dipanggil kapan saja,” katanya.
Dalam forum itu, Bupati juga memperkenalkan aplikasi GEMILANG (Gali Potensi Melalui Talenta ASN Kuningan). Aplikasi ini terintegrasi dengan SIAGA ASN, SIJAPATI, dan SIASN BKN. Setiap ASN akan memiliki profil digital yang berisi peta talenta, kinerja, pengalaman, dan rekomendasi karier. “Tidak ada lagi ASN tersembunyi. Semua terpetakan, semua mendapat kesempatan. Yang bekerja keras akan naik, yang berintegritas akan mendapat tempat,” ucap Dian.
Acara ditutup dengan penegasan komitmen Kuningan untuk melahirkan birokrasi profesional, netral, dan berintegritas. “Kuningan tidak hanya ikut zaman, tapi memimpin zaman,” kata Bupati.
Dengan langkah ini, Kuningan berupaya memperlihatkan diri sebagai daerah pionir dalam reformasi birokrasi. Manajemen talenta bukan hanya jargon, melainkan janji bahwa pemerintahan bisa hadir lebih adil, transparan, dan berorientasi pada masa depan. (ali)
