Yaya menambahkan bahwa buruknya infrastruktur sekolah turut berdampak pada rendahnya Rata Lama Sekolah (RLS) di Kuningan, yang saat ini masih berada di angka 7,8 tahun.
“Kalau bangunan sekolah nyaman, kegiatan belajar akan lebih efektif. Ini akan berdampak positif pada RLS kita. Jangan sampai generasi kita tumbuh dalam lingkungan belajar yang tidak layak,” ujarnya.
Ia pun menegaskan, masalah ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut.
“Jika ingin pendidikan Kuningan maju, kita harus mulai dari infrastruktur. Jangan biarkan anak-anak belajar di gedung yang hampir roboh,” tandas Yaya. (ali)