KUNINGAN – Puluhan aktivis mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali mendatangi Pendopo Kuningan. Tujuannya sama seperti aksi sebelumnya, ingin bertemu dan meminta kebijakan Bupati Kuningan supaya pro PKL.
Hanya saja, kebijakan Bupati Dian Rachmat Yanuar tampaknya belum berpihak. Karena hal itu, pasca aksi dan audiensi yang diwaliki 15 orang itu berbuntut kekecewaan. Masa aksi kecewa karena permohonan pindah kembali ke ruas jalan Siliwangi tidak terpenuhi.
“Kami merasa kurang puas, karena kebijakan relokasi tidak bisa digugat,” ujar Waro selaku Ketua Paguyuban Puspa Langlabuana, Jumat (11/7)
Justru menurutnya, solusi yang diberikan berupa kebijakan baru, yaitu memindahkan para PKL yang terdampak k eeks Gedung Satpol PP dan area Kuningan Islamic Centre Jl. Sukarno Hatta.
“Solusi dari Bupati, PKL yang terdampak akan dipindahkan ke eks satpol PP dan area KIC, seminggu ke depan kita akan tinjau dulu,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua PMII Kuningan, Dhika Purbaya. Menurutnya, substansi audiensi yang diperjuangkannya tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Salah satu poin yang diajukan pedagang yaitu ingin kembali berdagang ke pertokoan Siliwangi tidak diterima.
“Pihak Pemda tidak menerima usulan kami,” ujarnya.
Dhika menambahkan, pihaknya akan terus mengawal PKL yang terdampak. Jika tidak menemukan titik terang untuk kebaikan masyarakat, pihaknya akan menggelar aksi serupa dengan gelombang masa yang lebih besar. (Icu)
