Cikalpedia
Olahraga

Heboh! Kuningan Dipilih Jadi Tuan Rumah Konsolidasi NPCI, Ini Alasannya

Foto : Istimewa

KUNINGAN – Di tengah udara sejuk Cigandamekar, Kamis (31/7/2025). Tak ada sorak, tak ada keramaian stadion. Namun, di sebuah ruang pertemuan di Grage Resort & Hotel, tekad dan harapan disusun rapi dalam agenda yang tak biasa yaitu Konsolidasi Kelembagaan NPCI se-Wilayah III Cirebon.

Kabupaten Kuningan didapuk sebagai tuan rumah kegiatan penting ini. Hadir dalam forum tersebut para pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) dari Kabupaten/Kota se-Ciayumajakuning atau Majalengka, Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, dan tuan rumah Kuningan. Di sana, mereka bukan hanya membahas organisasi mereka bicara tentang masa depan.

Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, menyambut kehadiran mereka dengan pesan menyentuh. “Spirit ini tidak hanya bagi jajaran NPCI, tapi juga bagi pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan olahraga disabilitas,” ujarnya dengan nada tegas namun hangat.

Di hadapan para pengurus dan tamu undangan, Tuti mengakui dedikasi pengurus NPCI sebagai bentuk nyata dari amanat kesetaraan. “Senyum atlet disabilitas ketika bertanding, atau ketika mengangkat medali di podium, adalah kebanggaan tertinggi para pembinanya,” katanya.

Sementara, Ketua NPCI Jawa Barat, Harry Susanto, pun menyampaikan apresiasi atas kesiapan dan sambutan hangat Kuningan sebagai tuan rumah. Menurutnya, konsolidasi ini bukan semata tentang administrasi dan tata kelola, melainkan juga konsolidasi moral dan memperkuat struktur organisasi.

Komara, Ketua Bidang I NPCI Jawa Barat, menjelaskan bahwa konsolidasi kelembagaan dibagi ke dalam empat wilayah besar. Wilayah III yang mencakup Ciayumajakuning ini menjadi salah satu yang paling strategis karena banyak melahirkan atlet-atlet disabilitas berprestasi.

Dalam forum tersebut, diserahkan pula kartu keanggotaan NPCI bagi para pengurus dari setiap daerah. Bukan sebatas identitas, kartu itu adalah simbol pengakuan. Pengakuan atas hak untuk berorganisasi, berkompetisi, dan diakui di tengah masyarakat yang kadang masih menatap berbeda.

Baca Juga :  Dedi Mulyadi Siapkan ‘Hadiah dan Cambuk’ Atasi Sampah di Jawa Barat

Kuningan, dengan segala keterbatasannya, kembali menunjukkan bahwa inklusi bukan sekadar jargon. Di ruang-ruang kecil seperti ini, perubahan besar sedang dirintis secara perlahan, tapi pasti. Sebab di Kuningan, kesetaraan tidak sedang dirayakan, namun sedang diperjuangkan. (ali)

Related posts

Polres Kuningan Sebar Ribuan Paket Bansos Untuk Masyarakat

Cikal

Perda Ketahanan Keluarga Disosialisasikan, Pramuka Jadi Mitra Strategis

Cikal

Bawaslu Kuningan Ingatkan: Reses Bukan Ajang Kampanye Pemilu 2024

Cikal

Leave a Comment