INDRAMAYU – Suasana malam di Alun-Alun Indramayu berubah meriah, magis, dan penuh makna, Sabtu (4/8/2025). Ribuan warga dari berbagai penjuru daerah memadati area ini untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit akbar dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-80 dan Hari Jadi Kabupaten Indramayu ke-498.
Dengan suguhan lakon “Pandu Ngeratu, Cacade Penghianat”, pertunjukan wayang kali ini tak hanya menyuguhkan hiburan tradisional, tapi juga pesan-pesan moral yang terasa relevan dengan kehidupan masa kini.
Wayang ini digelar dengan apik oleh dalang legendaris asal Indramayu, H. Rusdi, yang dikenal luas karena gaya tuturnya yang kuat, jenaka, dan menyentuh hati. Ia tak sendiri. Dua dalang muda berbakat, Dian Pradaita dan Rusmanto, ikut tampil dan menyuguhkan kolaborasi memikat yang menyatu dalam suasana sakral dan sarat emosi.
Di tengah-tengah acara, Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, turut memberikan sambutan. Ia mewakili Bupati Lucky Hakim yang memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif budaya ini.
“Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi tuntunan. Di dalamnya terkandung pendidikan karakter, nilai moral, dan kearifan lokal yang patut kita jaga,” tegasnya.
Lakon utama mengangkat kisah Patih Gandamana, tokoh setia yang dikhianati saat menjalankan misi damai. Intrik dimulai ketika Arya Suman, sosok ambisius dan haus kekuasaan, memalsukan surat kerajaan dan menciptakan konflik demi takhta dan harta.
