KUNINGAN- Menjelang aksi tahap dua yang akan digelar, Minggu (31/8), DPRD Kuningan diteror bom molotov. Informasi tentang lemparan bom molotov beredar, Sabtu (31/8) siang.
DPRD di seluruh Indonesia sedang menjadi bulan-bulanan mahasiswa dan masyarakat akibat ulah beberapa oknum, termasuk informasi tunjangan fantastis yang dinilai menyakiti rakyat. Bahkan di beberapa daerah, Gedung DPRD dan sejumlah fasilitas umum dibakar masa aksi.
Isu lemparan bom molotov beredar karena di sekitar Gedung DPRD terdapat kepulan asap yang diduga bersumber dari bom. Tim Cikalpedia.id memastikan informasi tersebut dan ternyata dibenarkan oleh Satpam DPRD Kuningan.
“Iya benar, sudah ditangani intel, silahkan hubungi langsung saja,” pungkasnya.
Menurutnya, pas masuk melaksanaka tugas, pihak mengaku menemukan benda yang diduga bom di depan gedung. Hanya saja saat mendapati benda tersebut tidak menemukan kepulan asap sebagaimana informasi yang beredar. Bahkan pihaknya tidak mengetahui kapan benda tersebut dilempat.
“Pas saya lihat benda (yang diduga bom Molotov/red) sudah kering,” tuturnya.
Tanpa berpikir panjang, pihaknya langusng komunikasi ke pihak kepolisian, dan benda yang tersebut ditangani phak kepolisian.
Pantauan Cikalpedia, di lokasi tersebut dipenuhi puluhan petugas yang diduga pihak kepolisian. Ketika ditanya mengenai bom, salah satu diantaranya mengarahkan bahwa informasi tersebut hanya bisa diakses satu pintu saja.
Sabtu, 30/8) beredar seruan aksi mahasiswa dengan narasi Kuningan Melawan. Flyer berlatar merah tersebar ke berbagai grup whatsapp bertuliskan SERUAN AKSI: Turut mengundang seluruh masyarakat Kuningan melawan kepedulian demokrasi.
Aksi dilaksanakan, Minggu (31/8) pukul 14.00 WIB sampai dengan menang. Titik kumpul di Pandapa dengan tujuan aksi DPRD Kuningan. Masa aksi diseru berbakaian hitam. (Icu)

1 comment
I was recommended this blog by my cousin. I am not sure whether this post is written by him as no one else know such detailed about my problem. You’re amazing! Thanks!