Cikalpedia
Jabar

1.333 Siswa Keracunan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Siapkan Evaluasi Besar-besaran Program MBG

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) usai terjadinya kasus keracunan massal di Kabupaten Bandung Barat.

Evaluasi dijadwalkan berlangsung Senin (29/9/2025) dengan menghadirkan seluruh Kepala MBG perwakilan wilayah Jabar. Dalam pertemuan itu, KDM akan membahas kinerja dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekaligus meminta audit menyeluruh.

“Senin saya akan mengundang Kepala MBG perwakilan wilayah Jawa Barat untuk membahas dan mengevaluasi peristiwa-peristiwa yang terjadi,” ujar KDM di Kantor DPRD Kota Bandung, Kamis (25/9).

Dedi menyoroti lamanya jeda waktu antara memasak dengan penyajian. Ia menilai proses memasak sejak tengah malam dan baru disajikan pukul 12.00 WIB sangat berisiko.

“Harapan saya ke depan, dapur itu didekatkan dengan sekolah. Jumlah penerima jangan ribuan, karena siapa pun tidak akan sanggup mengelola ribuan porsi setiap hari tanpa henti,” tegasnya.
Ia juga menilai jarak distribusi makanan yang jauh dari dapur ke sekolah menambah potensi risiko keracunan.

Dalam tiga hari terakhir, keracunan massal melanda siswa di Bandung Barat dengan total 1.333 korban :
Senin (22/9): 411 murid dari SPPG Cijambu, Cipongkor.
Rabu (24/9): 730 murid dari SPPG Neglasari, Cipongkor.
Rabu (24/9): 192 murid dari SPPG Mekarmukti, Cihampelas.
Akibat kejadian ini, ratusan siswa harus mendapatkan perawatan medis.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat langsung menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB)untuk mempercepat penanganan. Pemkab juga menutup sementara dapur SPPG yang bermasalah dan akan mengevaluasi 85 dapur MBG lain di wilayahnya yang belum memiliki sertifikasi sehat.

Dedi mengatakan, keputusan apakah program MBG akan dihentikan sementara atau tidak, akan dibicarakan bersama Badan Gizi Nasional (BGN).

Baca Juga :  JLTS Kuningan Dilanjutkan! Gubernur Terpilih Dedi Mulyadi Siapkan 200 Miliar

“Kita akan lihat dulu komitmen perwakilan wilayah Jawa Barat. Setelah itu, pemerintah provinsi akan mengambil keputusan,” jelasnya.

Kasus di Bandung Barat menambah daftar panjang catatan hitam program MBG setelah sebelumnya insiden serupa juga terjadi di Kabupaten Garut.(Dari berbagai sumber).

Related posts

PPNI Kuningan Ekspose 100 Hari Kerja, 2025 Perawat Bergerak Serempak

Cikal

Uji Kompetensi Inspektur Kuningan, Deniawan Siap Ditempatkan di Posisi Apa Pun

Cikal

Danrem 063 SGJ Kunjungi Kodim 0615 Kuningan, Tegaskan Netralitas TNI dan Apresiasi Babinsa

Cikal

Leave a Comment