Cikalpedia
Kuningan

Setelah Tertunda, HMI Gelar Konferensi Cabang

Pembukaan Konfercab HMI Cabang Kuningan

KUNINGAN – Regenerasi kepemimpinan di tubuh Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kuningan kembali berlangsung. Hal itu ditandai dengan pembukaan Konferensi Cabang ke XV dan Musyawarah Kohati ke XIV di DPRD Kuningan.

Gelaran tahunan itu kembali bergulir setelah sebelumnya sempat tertunda dan melebihi batas waktu ketentuan periodesasi kepengurusan. Pada Konfercab kali ini, empat bakal calon ketua umum sudah mendaftar, antara lain dua dari Uniku, satu kandidat Unisa, dan satu dari Universitas Muhammadiyah Kuningan.

Tema yang dijadikan spirit dalam kesempatan itu yakni “Memangat HMI dan Kohati dalam Menguatkan Pondasi Arah Perjuangan dalam Menjawab Tantangan Zaman di Era Disrupsi”. ‎Hadir dalam kegiatan itu, Ketua DPRD Kuningan, Staf Ahli Bidang pemerintahan, Hukum, dan Politik, Sekretaris MD KAHMI Kuningan, serta tamu undangan yang lainnya.
‎
Sandy, Ketua Pelaksana, berterima kasih kepada para pihak yang membantu menyukseskan kegiatan itu. Menurutnya, kegiatan itu bukan sekedar memilih ketua baru, tetapi yang lebih penting yakni mengevaluasi HMI Kuningan yang lebih baik.

‎Sementara itu, Ketua Kohati, Adillah Fauziyah, berharap Konfercab atau Musyawarah Kohati bisa melahirkan pemimpin perempuan yang mampu menjawab tantangan zaman.
‎
‎”Kegiatan ini menjadi wadah untuk meneguhkan kembali komitmen peran perempuan sebagai muslimah berkualitas insan cita. Sejak tanggal 11 Januari  1957 Kohati ini merupakan wadah organisasi yang melahirkan para perempuan yang berpikir secara kritis, progresif, visioner dan mampu menjawab tantangan zaman,” ujarnya.
‎
‎Hal yang sama disampaikan Ketua Umum HMI Cabang Kuningan, Eka Kasmarandana. Ia berharap pengurus HMI ke depan mampu menjadi kader-kader yang solutif, mitra kritis, dan mampu berdaya saing secara kualitas, serta memberikan warna untuk Kabupaten Kuningan.
‎
‎”Sampai saat ini kami bisa berporeses tidak luput dari dukungan senior. Saya berharap kepengurusan kedepan lebih baik lagi. Mohon maaf jika dalam perjalanan kepengurusan saya banyak kesalahan dan itu menjadi pembelajaran bagi saya khususnya. Yang paling penting HMI harus mengedepankan kolaborasi dan memberikan warna untuk Kuningan,” ujarnya. 
‎
‎Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal MD KAHMI, Cucu Supriyadin, dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinan atas stagnansi pengkaderan di HMI Kuningan. Ia menilai bahwa pengkaderan merupakan hal yang paling vital dalam sebuah keberlangsungan organisasi.
‎
‎”Menjadi kader HMI itu sebuah investasi. Investasi keilmuan, bagaimana kita mendalami, menghimpun, dan memperkuat intelektualitas, sehingga menjadi kader kritis,” tuturnya.

Baca Juga :  Wacana Pemangkasan TPP, Boy Sandi: Bukan Hak Mutlak ASN

Menurutnya, HMI menjadi wadah atau tempat investasi pengabdian karena banyak berkiprah, berhimpun, dan mengembangkan jejaring kemitraan. Tiga hal itu, lanjut Cucu, suatu saat akan menjadi nilai yang bermanfaat baik secara vertikal maupun horisontal.

“Saya melihat dan merasa prihatin, selama setahun ke belakang pengkaderan di Cabang Kuningan belum mengalami progres yang baik. Organisasi itu hanya dua, perkuat kuantitas dan pengembangan kualitas,” ujarnya.
‎
‎Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, mengapresiasi dan berterimakasih karena HMI sudah menjadi mitra controling kepada pemerintah daerah maupun legislatif.
‎
‎”Alhamdulillah selama kepengurusan kemarin, HMI terus bersinergi, membangun daerah yang lebih baik, memberikan saran dan masukan kepada kami, harapannya kedepan terus terjalin suasana seperti ini,” tuturnya. (Icu)

Related posts

IMM Pantau Penanganan Tiga Kasus di Kejari

Ceng Pandi

Kuningan Darurat Moral: FMPK Desak Bupati Tegas Atasi LGBT, Miras, dan Narkoba

Alvaro

Jelang Porprov, Tim Futsal Putri Dilatih Komunikasi

Ceng Pandi

Leave a Comment