INDRAMAYU – Gemerlap malam di alun-alun Kabupaten Indramayu menjadi saksi dimulainya ajang tahunan Pekan Olahraga dan Pentas Seni Antar Daerah Perbatasan (Porsenitas) XII dan pameran produk unggulan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) KUNCI BERSAMA, Selasa (7/10/2025).
Kabupaten Indramayu, yang baru bergabung sebagai anggota ke-10 KUNCI BERSAMA, dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan bergengsi ini. Meski tergolong “bungsu”, Indramayu tampil percaya diri, menyiapkan venue dan fasilitas terbaik bagi kontingen dari sembilan daerah lainnya Kuningan, Cirebon, Kota Cirebon, Majalengka, Ciamis, Cilacap, Brebes, Pangandaran, dan Kota Banjar.
Dari Kuningan, tampak Bupati Dian Rachmat Yanuar hadir sebagai Ketua Setker KUNCI BERSAMA, didampingi Wakil Bupati Tuti Andriyani, Penjabat Sekda Dr. Wahyu Hidayah, Ketua TP PKK Hj. Ella Helayati, dan sejumlah pejabat Pemkab lainnya. Kontingen atlet Kuningan yang berjumlah 88 orang dipimpin langsung oleh Wahyu Hidayah.
Malam pembukaan diawali dengan defile para kontingen dan parade budaya yang memeriahkan suasana. Dalam sambutannya, Bupati Dian menegaskan bahwa KUNCI BERSAMA bukan sekadar forum kerja sama administratif, melainkan wujud nyata semangat kebersamaan daerah-daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Kita hadir di sini bukan hanya untuk bertanding, tapi juga belajar tentang arti kejujuran, sportifitas, dan persaudaraan. Melalui Porsenitas, kita menumbuhkan kebersamaan dalam pembangunan,” ujar Dian dalam pidato pembukaannya.
Bupati Dian menambahkan, perbedaan karakter antar daerah justru menjadi keindahan tersendiri.
“Perbedaan adalah warna yang indah. KUNCI BERSAMA ibarat puzzle besar yang membentuk lukisan indah tentang persatuan daerah perbatasan,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengaku bangga bisa menjadi tuan rumah di momentum yang bertepatan dengan Hari Jadi Indramayu ke-498. Ia menyebut Porsenitas bukan hanya ajang olahraga dan seni, tetapi juga ruang strategis untuk bertukar gagasan antar kepala daerah.
“Melalui forum ini, kami bisa saling mengadopsi keunggulan dan keberhasilan satu sama lain. Ada pertukaran gagasan yang bisa diterapkan untuk kemajuan daerah,” ungkap Lucky.
Porsenitas 2025 akan berlangsung selama lima hari, dari 7 hingga 11 Oktober. Sepuluh cabang olahraga akan dipertandingkan, di antaranya tenis lapangan, bulu tangkis, tenis meja, catur, bakiak, lari balok, pickleball, sepak takraw, bola voli, dan voli pasir.
Selain pertandingan, ajang ini juga dimeriahkan dengan pameran produk unggulan daerah yang menampilkan karya UMKM dari seluruh anggota KUNCI BERSAMA. Produk-produk unggulan seperti batik Cirebon, gula semut Kuningan, hingga olahan ikan asin Indramayu menarik perhatian pengunjung.
Perwakilan Gubernur Jawa Barat, Kepala Biro Otda Jabar, menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Porsenitas menjadi momentum penting untuk memperkuat jaringan ekonomi perbatasan dan membangun daya saing daerah secara kolektif,” ujarnya.
Kontingen Kuningan datang dengan semangat tinggi, membawa misi untuk mempertahankan tradisi prestasi. Tahun sebelumnya, beberapa cabang olahraga seperti bulu tangkis dan tenis meja menjadi lumbung medali bagi Kuningan.
Bupati Dian optimistis, semangat kebersamaan yang dibawa para atlet akan menjadi energi positif dalam setiap pertandingan.
“Kami tidak hanya datang untuk menang, tapi juga membawa semangat persaudaraan. Semoga Kuningan bisa memberikan prestasi terbaik sekaligus mempererat ikatan antar daerah,” ujarnya.
Dengan semangat sportifitas dan gotong royong, Porsenitas 2025 menjadi cermin betapa kerja sama lintas daerah masih relevan di tengah tantangan pembangunan modern. Dari arena olahraga hingga pameran ekonomi, KUNCI BERSAMA memperlihatkan bahwa batas wilayah bukan penghalang untuk bersatu dan tumbuh bersama. (ali)