Cikalpedia
Ragam

Kelvin dan Hana Terpilih di Malam Mojang Jajaka Kuningan

Kelvin Abdullah Jaya Kusumah dan Zalfa Hana Humaira terpilih sebagai Jajaka dan Mojang Pinilih Kuningan 2025

KUNINGAN – Riang tepuk tangan memecah Ballroom Hotel De Jehans, Kuningan, ketika nama Kelvin Abdullah Jaya Kusumah dan Zalfa Hana Humaira diumumkan sebagai Jajaka dan Mojang Pinilih Kuningan 2025. Waktu sudah melewati tengah malam, namun suasana Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka tetap hangat dan penuh sorak sorai. Ajang tahunan itu kembali menjadi panggung bagi generasi muda yang ingin bicara tentang budaya dan masa depan daerahnya.

Digelar pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari, 18–19 Oktober 2025, pasanggiri tersebut menjadi puncak dari rangkaian seleksi Panjang, mulai dari pendaftaran, wawancara, karantina, hingga sesi sawala dan unjuk kabisa. Panitia sejak awal menegaskan bahwa pasanggiri ini tidak semata kontes fisik, melainkan arena untuk menguji wawasan, karakter, dan ketangguhan mental para finalis. “Kami ingin melahirkan figur muda yang paham identitas daerahnya,” ujar salah satu panitia.

Acara itu dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya Wakil Bupati Kuningan Hj. Tuti Andriani atau akrab disapa dengan Amih Tuti, Pj Sekda dr. Wahyu Hidayah, perwakilan Polres, BNN, dan Pegadaian. Namun sorotan utama tetap tertuju pada para finalis yang berdiri di panggung, menanti giliran tampil dan menjawab pertanyaan dewan juri.

Untuk menjamin kualitas penilaian, panitia menghadirkan juri dengan reputasi di bidangnya. Farhana Nariswari, Puteri Indonesia 2023, duduk satu meja dengan Mojang Pinilih 2017 dr. Viona Violeta, Jajaka Pinilih Jawa Barat 2025 Kang Arif Muhaemin, serta perwakilan Paguyuban Moka dan Disporapar. Para finalis diuji dalam tiga hal utama yaitu intelektualitas, kemampuan berbicara, dan sikap ketika berada di bawah tekanan.

Penampilan Kelvin dan Hana mencuri perhatian. Jawaban yang lugas, gestur yang tenang, serta kemampuan berkomunikasi yang rapi membuat keduanya unggul dalam penilaian akhir. Kemenangan itu sekaligus menjadi tiket untuk mewakili Kabupaten Kuningan dalam ajang Mojang Jajaka tingkat Jawa Barat.

Baca Juga :  BK Porprov: Kuningan Juara Grup Usai Sapu Bersih Empat Laga

Kepala Disporapar Kuningan, Asep Budi Setiawan, mengingatkan bahwa kemenangan hanyalah pintu pertama. “Proses ini panjang. Gelar bukan tujuan akhir, tapi amanah,” ujarnya dalam sambutan.

Ia menegaskan bahwa pasanggiri semacam ini menjadi bagian dari strategi daerah untuk menjaga kebudayaan Sunda sekaligus mempromosikan pariwisata Kuningan.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Moka, Kang Joehan Moeres, menyampaikan apresiasi atas kerja panitia dan dukungan pemerintah. Menurutnya, tantangan generasi hari ini bukan hanya tampil di panggung formal, tetapi juga merebut perhatian publik di ruang digital. “Budaya harus hadir di tempat anak muda berada,” katanya.

Setelah sesi foto bersama, kursi-kursi mulai kosong dan lampu sorot dimatikan. Namun makna pagelaran belum berakhir. Pemerintah daerah berharap, Mojang dan Jajaka terpilih mampu memainkan peran sebagai duta budaya, bukan hanya simbol seremonial. Tugas mereka adalah menautkan kebanggaan lokal dengan cara berpikir modern dan terbuka.

Kelvin dan Hana kini menjadi wajah baru Kuningan. Waktu yang akan membuktikan apakah sorotan panggung malam itu dapat mereka ubah menjadi karya, pengaruh, dan kontribusi nyata bagi daerahnya. (ali)

Related posts

Diskominfo Tingkatkan Kapasitas Admin Medsos untuk Komunikasi Publik yang Lebih Efektif

Cikal

Putri Fatimah Az-Zahra Wakili UNISA Lomba MTQ Mahasiswa Nasional

Ceng Pandi

Langit Hari Itu Cerah, Bu

Cikal

Leave a Comment