KUNINGAN – Hari ini menjadi penanda bersejarah bagi birokrasi Kabupaten Kuningan. Jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) definitif, yang hampir satu tahun terakhir diisi oleh Penjabat (Pj), kini jatuh ke tangan U. Kusmana, S.Sos., M.Si. Sosoknya mencuat bukan semata karena jabatan tertinggi ASN yang ia sandang, melainkan karena deretan panjang inovasi yang lahir dari tangannya. Ia mewakili tipe aparatur sipil negara (ASN) yang dikenal efisien, kreatif, dan menolak untuk diam dalam jebakan rutinitas administratif.
Pengangkatannya sebagai Sekda diharapkan mampu membawa semangat efisiensi dan kreativitas yang ia miliki ke puncak birokrasi. Ia kini bertanggung jawab memimpin seluruh ASN di Kuningan, memastikan visi Bupati Dian Rahmat Yanuar terimplementasi secara teknokratis di lapangan.
Karier U. Kusmana dibangun secara sistematis dari bawah. Ia pertama kali menjejakkan kaki di pemerintahan melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga pada 2008 sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan. Pengalaman di bidang keuangan memberinya fondasi kuat dalam tata kelola anggaran.
Langkahnya menanjak cepat. Ia pernah menjabat Kepala Bidang di BKPSDM dan Disdikbud, sebelum ditugaskan mengisi berbagai posisi krusial di Sekretariat Daerah (Setda), termasuk Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian Perekonomian, dan Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Penugasan di Setda memberinya pemahaman yang utuh dan lintas sektor tentang tata kelola pemerintahan daerah, bekal penting sebelum menjadi Sekda.
Jabatan terakhir sebelum dilantik menjadi Sekda adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), setelah sebelumnya memimpin Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian.
Periode kepemimpinan U. Kusmana di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selalu diwarnai oleh inovasi yang memberikan dampak nyata.
Pada 2020, saat memimpin Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian, ia melahirkan Aplikasi Si BaDU miRakyat. Aplikasi ini berfungsi sebagai bank data terintegrasi bagi pelaku usaha kecil di Kuningan, membantu pemerintah memetakan potensi ekonomi secara digital dan akurat.
Aplikasi ini meraih penghargaan bergengsi Aplikasi Layanan Publik Terbaik pada 2022 dan mengantarkannya sebagai salah satu dari lima inovator terbaik di Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB).
Kemudian, saat memimpin Disdikbud (jabatan terakhirnya), kreativitasnya berlanjut melalui transformasi sektor pendidikan dengan program berakar local, mulai dari Inovator Disdikbud Smart Service (DSS) dalam mewujudkan Pelayanan Pendidkan Digital, Penggagas Pembentukan TIM untuk merealisasikan inovasi Bapak Pj Bupati dalam penerapan Kurikulum Muatan Lokal Gunung Ciremai diseluruh jenjang satuan pendidikan di Kabupaten Kuningan.
Selain itu ada Sekolahku Keren lewat konsep Rumah Guru, ruang pembinaan mutu dan akhlak bagi tenaga pendidik, kemudian Mini Theater Edukatif (MTE), wahana pembelajaran kreatif yang telah memperoleh sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), serta Program Gerbang Berkah dan slogan Beu Sakola, menjadi ikon baru pendidikan Kuningan.
Dedikasi U. Kusmana dalam kerja birokrasi diganjar pengakuan negara dan daerah. Ia menerima Satyalancana Karya Satya X dan XX Tahun dari Presiden RI. Ia juga meraih penghargaan Kepala Dinas Pendidikan Visioner dan Dedikatif.
Capaian puncaknya terjadi pada tahun 2025, ketika Badan Kepegawaian Negara (BKN) menganugerahinya Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi Pembina Utama Madya (IV/d). Pangkat ini, yang sering disebut ‘bintang empat’ di kalangan ASN, merupakan pencapaian langka bagi pejabat selevel Kepala Dinas di tingkat kabupaten.
Di balik sederet penghargaan itu, U. Kusmana dikenal tampil rendah hati. Filosofi kerjanya bahwa inovasi bukanlah pencitraan, melainkan bentuk pengabdian paling nyata, terangkum dalam kalimat singkatnya “Saya hanya ingin kerja birokrasi punya arti.” Sebagai Sekda, kini ia memiliki panggung lebih besar untuk membuktikan filosofi tersebut dalam skala Kabupaten. (ali)
