Cikalpedia
Pemerintahan

Jenderal Baru Tugas Baru, Bupati Ingin Desember Tuntaskan kekosongan Jabatan

Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar saat melantik U. Kusmana untuk menjadi Sekda Kuningan.

​KUNINGAN — Kamis siang menjelang sore (6/11/2025), di Pendopo Kuningan yang diselimuti suasana hangat meski awan mendung menyelimuti, U. Kusmana, S.Sos., M.Si. resmi dilantik sebagai ‘jenderal lapangan’ birokrasi. Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, memimpin langsung prosesi sakral pelantikan Sekda Kuningan tersebut, sekaligus menutup babak kepemimpinan Penjabat (Pj) Sekda yang dinilai memiliki keterbatasan wewenang.

​Pelantikan U. Kusmana menjadi sorotan, bukan hanya karena menandai tuntasnya proses seleksi, tetapi juga karena pesan keras dari Bupati Dian. Pesan itu tentang efisiensi fiskal dan gebrakan total dalam Manajemen Talenta untuk mengisi kekosongan jabatan. Kuningan, di mata Bupati, kini memasuki era baru yang menuntut kedisiplinan anggaran dan meritokrasi murni.

​”Alhamdulillah, jadi sekarang kita punya sekda definitif. Artinya, rentang kendali birokrasi kini sepenuhnya berjalan. Pak Uu ini sebagai ‘jenderal lapangan’ bisa lebih leluasa menggerakkan birokrasi,” ujar Dian, suaranya terdengar tegas di hadapan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan pejabat struktural.

​Sejak awal, Bupati Dian tidak menutupi bahwa masa jabatan Pj Sekda membuat roda pemerintahan berjalan kurang maksimal akibat terbentur wewenang. Konsolidasi organisasi dan pembenahan struktural, terutama pengisian belasan hingga seratusan jabatan eselon yang kosong mulai dari eselon 2B, 3A, 3B, hingga eselon 4 menjadi pekerjaan rumah mendesak yang harus dituntaskan Sekda baru.

​Namun, Dian menekankan, mekanisme pengisian jabatan ini akan berubah drastis. Ia secara gamblang menolak sistem open bidding yang selama ini diterapkan. Gantinya, Pemerintah Kabupaten Kuningan akan menerapkan Manajemen Talenta (MT).

​”Pak Sekda tinggal menyelesaikan mutasi. Ada belasan jabatan eselon 3A, sekitar 20-an di 3B, dan bisa seratusan sampai eselon 4. Bulan ini kita mulai asesmen menyeluruh. Jadi nanti enggak ada lagi open bidding tiap kali mutasi. Kita pakai pendekatan manajemen talenta. Semua disusun dari asesmen yang komprehensif sebagai fondasi dasar untuk sistem merit. Targetnya, Desember nanti seluruh eselon dua sudah terisi,” Jelas Dian.

Baca Juga :  Jelang HUT RI ke-80, Kapolda Jabar Pimpin Upacara di Puncak Ciremai

​Perubahan radikal ini adalah bagian dari “desain besar” Kuningan menyambut tahun 2026. Bupati ingin tata kelola pemerintahan lebih tertata, efisien, dan berorientasi pada hasil nyata, didukung oleh SDM yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki nurani, sebuah diksi yang berulang kali ia sebut.

​​Tantangan terberat yang harus dihadapi U. Kusmana bersama jajaran birokrasi adalah tekanan fiskal. Kuningan, seperti banyak daerah lain, dihadapkan pada pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp111 miliar.

​Merespons kondisi tersebut, Bupati Dian memastikan telah mengambil langkah antisipatif yang ketat. Ia menyebut, efisiensi anggaran yang dilakukan sebelumnya itu sebagian besar dialokasikan untuk mencicil utang, namun ia menjamin efisiensi tersebut tidak akan mengorbankan belanja strategis dan kesejahteraan pegawai.

​”Meski tahun besok ada badai baru, tapi saya pastikan TPP pegawai tidak akan dipotong, dan belanja pembangunan tetap aman. Saya sudah anggarkan 60 miliar untuk jalan, dan itu saya targetkan tuntas dalam tiga tahun,” tegas Dian.

​Bupati juga menyampaikan wanti-wanti khusus kepada Sekda baru. “Saya sudah beri peringatan ke Pak Sekda, jangan boros. Harus disiplin dan efisien,” katanya.

​sementara, U. Kusmana, Sekda Kuningan yang baru, tampak merespons amanah ini dengan penuh syukur. Ia menyebut jabatan ini sebagai jalan pengabdian di luar ekspektasinya.

​”Alhamdulillah saya dipercaya oleh Pak Bupati dan diberi amanah oleh Allah di luar ekspektasi. Saya bersyukur dan berharap jabatan ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Uu sapaan akrab U. Kusmana.

​Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini langsung tancap gas dengan menekankan dua kunci utama yaitu sinergi antarperangkat daerah dan komunikasi publik yang sehat bersama media. Ia memandang media bukan sekadar objek pemberitaan, tetapi mitra strategis dalam membangun transparansi dan memberikan evaluasi kebijakan.

Baca Juga :  Diteriaki Bupati, Sekda Dian Disambut Meriah Kader Golkar

​“Teman-teman media itu sahabat pemerintah. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dan masukan dari media. Media jadi feedback sosial bagi kami untuk memperbaiki kinerja,” tutur Uu, yang seolah ingin merangkul semua elemen untuk bersama-sama membangun daerah.

​Komitmen untuk memperkuat kolaborasi di lingkungan SKPD juga menjadi fokus utama. “Kita harus kompak, harmonis, dan guyub. Kalau sudah bersama, insya Allah arahan Pak Bupati dan Ibu Wakil Bupati bisa kita wujudkan. Kita optimistis Kuningan bisa melesat,” pungkasnya.

​Pelantikan ini bukan hanya pergantian wajah Sekda yang sudah tiga kali Pj, melainkan penegasan arah baru birokrasi Kuningan yaitu tertib, efisien, dan berlandaskan meritokrasi. Di tangan ‘jenderal lapangan’ yang baru, publik menanti terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berpihak sepenuhnya pada kepentingan rakyat. (ali)

Related posts

Polres Kuningan Sebar Ribuan Paket Bansos Untuk Masyarakat

Cikal

Akhiri Tradisi Branding Musiman, Mulai Bangun Identitas Jangka Panjang

Alvaro

Canangkan Bulan Dana PMI, Bupati Dian Minta ASN hingga Akar Rumput Bergerak

Cikal

Leave a Comment