KUNINGAN – Jagat dunia maya digemparkan oleh video berdurasi 29 detik yang memperlihatkan kericuhan di sebuah aula dengan spanduk bertuliskan “Desa Sukadana”. Dalam video tersebut tampak sejumlah warga terlibat adu mulut dan aksi lempar kursi, yang memancing perhatian publik.
Peristiwa itu terjadi di Aula Desa Sukadana, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, pada Senin (18/9) sekitar pukul 11.00 WIB. Kericuhan diduga dipicu oleh ketidakpuasan warga atas penjelasan Pemerintah Desa terkait penyaluran bantuan sosial (bansos).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sosialisasi yang awalnya digelar untuk menjawab keluhan warga soal tidak cairnya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) justru memantik amarah. Sejumlah warga yang merasa sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menduga adanya penyelewengan. Mereka meminta perangkat desa mengembalikan kartu ATM bansos dan mendesak agar Kaur Umum Desa Sukadana mundur dari jabatannya.
Warga menuding, kartu ATM bansos mereka dikuasai oleh istri dari Kaur Umum Pemdes Sukadana yang juga disebut-sebut sebagai agen sembako.
Polisi Turun Tangan, Tipikor Mulai Periksa
Kapolsek Ciawigebang, AKP Ayi Sujana, membenarkan adanya kericuhan tersebut. Ia mengatakan, dari keterangan para saksi, sosialisasi dilakukan untuk menjawab pertanyaan warga soal dana PKH yang tidak diterima seperti biasanya.
“Ada lima orang warga yang mengaku sebagai KPM merasa dirugikan. Ketika dicek ke bank, ternyata saldo mereka ada dan sudah ditarik, padahal mereka tidak merasa mengambilnya,” kata Ayi kepada wartawan.
Kekecewaan inilah yang kemudian memunculkan tuntutan warga agar aparat desa bertanggung jawab. Namun, Ayi menyayangkan pihak desa tidak menginformasikan kegiatan sosialisasi tersebut kepada pihak kepolisian sebelumnya.