KUNINGAN – Capaian investasi di Kabupaten Kuningan menunjukkan tren positif. Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat realisasi investasi dari seluruh sektor hingga September 2023 telah mencapai Rp2,09 triliun, melampaui target tahun 2023 sebesar Rp1,54 triliun.
“Untuk periode November–Desember 2023 masih dalam proses pendataan. Tapi hingga September saja, capaian kita sudah melewati target tahunan,” ujar Kepala DPMPTSP Kuningan, Asep Budi Setiawan, saat ditemui di kantornya.
Investasi Didominasi Industri dan Sektor Kesehatan
Asep menyebutkan, investasi yang tercatat berasal dari dua sumber utama, yakni melalui sistem Online Single Submission (OSS) dan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Dari sistem OSS, investasi tercatat sebesar Rp1,87 triliun, sedangkan dari LKPM, kontribusi mencapai lebih dari Rp220 miliar.
“Data LKPM itu laporan langsung dari pengusaha. Yang paling besar kontribusinya dari sektor industri,” jelas Asep yang juga mantan Kabag Humas Setda Kuningan.
Selain industri, sektor kesehatan juga menjadi salah satu penyumbang investasi yang signifikan, terutama dari izin pendirian apotek dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
“Paling banyak dari izin praktik dan fasilitas kesehatan. Selama izin bangunan seperti PBG mereka lengkap, maka kegiatan usaha bisa langsung berjalan,” tambahnya.
Investasi Selalu Melebihi Target
Dalam dua tahun terakhir, capaian investasi di Kuningan konsisten melampaui target. Pada tahun 2022, dari target sebesar Rp1,29 triliun, realisasi investasi tembus lebih dari Rp7 triliun. Rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp6,16 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) sekitar Rp839 miliar.
Asep optimistis tren positif ini akan terus berlanjut sepanjang 2024. Ia menilai, iklim investasi yang kondusif dan regulasi yang semakin mudah diakses menjadi kunci meningkatnya minat investor menanamkan modal di Kabupaten Kuningan.
Pariwisata Jadi Fokus Potensial 2024
Meski sektor industri dan kesehatan mendominasi, Asep menaruh perhatian khusus pada sektor pariwisata, yang menurutnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
“Kami akan gencarkan sosialisasi dan sinergi dengan dinas pariwisata. Namun perlu digarisbawahi, semua usaha wisata tetap harus mengantongi izin yang sesuai, seperti PBG dan izin operasional lainnya,” ujar Asep.
Ia menegaskan bahwa usaha pariwisata dan perizinan harus berjalan beriringan agar bisa memberikan kontribusi riil pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Kemudahan Izin Dorong Pertumbuhan
Untuk menjaga momentum, DPMPTSP Kuningan berkomitmen terus meningkatkan layanan investasi dan melakukan pendampingan perizinan secara langsung kepada pelaku usaha.
“Target kita bukan sekadar angka, tapi menciptakan iklim investasi yang ramah dan akuntabel. Kami juga siap membantu pelaku usaha agar proses perizinan bisa ditempuh secara efektif,” tegas Asep.
