Cikalpedia
Nasional

PGOT dan Psikotik Jalanan, Kunci Bersama Sepakat Tak Lagi Lempar Tanggung Jawab

Suasana pembukaan Rapat Kunci Bersama membahas PGOT dan Psikotik

KUNINGAN – Masalah Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT) serta penyandang psikotik jalanan di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah mendorong sepuluh daerah untuk bersatu. Melalui forum kerja sama “Kunci Bersama”, perwakilan dua provinsi dan sepuluh kabupaten/kota menggelar rapat koordinasi di Hotel Grage Sangkan, Kabupaten Kuningan.

Rapat tersebut menghadirkan pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, jajaran Sekretariat Kunci Bersama, serta kepala perangkat daerah dari kabupaten/kota anggota kerja sama.

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Asep Taufik Rohman, menegaskan pentingnya kolaborasi antardaerah untuk menyelesaikan masalah sosial ini. “Saling lempar PGOT ke daerah lain bukan solusi. Masalah ini harus ditangani secara bersama-sama,” ujar Opik, sapaan akrabnya, saat membuka rapat, Jumat (12/7).

Menurut Opik, pertemuan ini menjadi momentum penting untuk merumuskan kesepakatan strategis yang bisa segera dijalankan. “Saya harap perjanjian kerja sama yang nanti disepakati benar-benar menghasilkan poin-poin konkret yang bisa langsung ditindaklanjuti,” ucapnya.

Opik juga mendorong seluruh peserta rapat untuk terlibat aktif memberi masukan berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing. “Tanpa sinergi dan implementasi di lapangan, kesepakatan hanya akan jadi dokumen,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Sekretariat Kunci Bersama, Rina Masruroh, menyampaikan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk menyelaraskan program penanganan PGOT dan psikotik lintas daerah, terutama di wilayah perbatasan Jabar-Jateng.

“Perjanjian kerja sama ini akan menjadi dasar operasional bagi perangkat daerah untuk bertindak secara terintegrasi,” kata Rina.

Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi awal dari penanganan PGOT dan psikotik jalanan yang lebih sistematis dan manusiawi, tanpa harus mengorbankan martabat mereka maupun membebani daerah tertentu secara sepihak. (ali)

Baca Juga :  Cegah Kekerasan Anak di Era Digital, Pj Bupati Kuningan Kukuhkan Tim dan Satgas PAAREDI CEKAS

Related posts

Proton FC Diinspeksi AFP Jabar, Siap Tampil di Seri A

Cikal

Dian Jawab Fraksi Golkar: Fokus Perkuat PAD Kuningan

Alvaro

Reboisasi di Puncak Manik, Jabar Hejo dan Relawan Hijaukan Kembali Mata Air Cimulya

Cikal

Leave a Comment