KUNINGAN – Kampanye Akbar Paslon 02 Ridho-Kamdan yang digelar di Lapangan Purabaya, Ciawigebang, menjadi momen penuh haru bagi Calon Bupati Kuningan, Muhammad Ridho Suganda. Di tengah guyuran hujan lebat dan genangan air, ribuan kader dan pendukung tetap setia hadir.
Ridho, dalam konsolidasi internal PDI Perjuangan menjelang masa tenang Pilkada, Sabtu (23/11), mengaku tidak kuasa menahan air mata.
“Melihat bapak ibu hujan-hujanan demi perjuangan ini, saya menangis haru. Hujan kemarin adalah saksi kekuatan dan kekompakan kita,” kata Ridho dengan suara bergetar.
Menurut Ridho, semangat kader PDI Perjuangan tidak bisa dibandingkan dengan partai manapun. Kemenangan, kata dia, bukan sekadar soal politik, tetapi tanggung jawab moral untuk membawa perubahan.
“Saya tidak akan pernah mengkhianati perjuangan ini. Kita harus kerja keras menurunkan kemiskinan, mengatasi pengangguran, memperluas akses pendidikan dan layanan kesehatan,” tegasnya.
Ridho mendorong kader untuk terus membumikan partai dengan mengajak masyarakat membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan. Bagi Ridho, kemenangan bukan alat untuk memperkaya diri, melainkan kendaraan untuk melayani rakyat.
“Ini bukan soal jabatan, tapi soal pengabdian. Kemenangan kita harus terasa untuk seluruh rakyat Kuningan.”
Ridho juga menyentil pentingnya kekompakan antar kader, termasuk yang belum berhasil dalam pemilihan legislatif.
“Jangan ada yang merasa ditinggalkan. Semua kader penting, dan semua kader adalah bagian dari perjuangan. Mari kita buktikan bahwa Ridho-Kamdan pantas dipercaya!”
Konsolidasi itu menutup rangkaian kampanye Ridho-Kamdan dengan seruan tegas: soliditas dan militansi adalah harga mati.
