JAKARTA – Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar bertemu langsung dengan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, di Jakarta. Pertemuan itu menjadi langkah strategis Bupati Dian untuk mencari solusi konkret atas kemiskinan ekstrem yang masih membelit wilayahnya.
BP Taskin, badan yang berada di bawah koordinasi pemerintah pusat, memiliki mandat untuk menyinkronkan program pengentasan kemiskinan lintas kementerian dan lembaga. Setidaknya, 16 kementerian akan disinergikan untuk membantu daerah-daerah yang membutuhkan percepatan pembangunan, termasuk Kuningan.
“Alhamdulillah Pak Budiman merespons baik dan akan datang langsung ke Kuningan usai lebaran,” kata Dian.
Konservasi, Bukan Industri
Dalam pertemuan itu, Bupati Dian memaparkan kondisi Kuningan sebagai kabupaten konservasi yang bukan kawasan industri. Budiman pun menyatakan komitmennya untuk mendukung Kuningan dalam peningkatan pendapatan daerah dan penyerapan tenaga kerja, tanpa harus mengorbankan karakter ekologisnya.
BP Taskin juga akan menyusun Rencana Induk Pengentasan Kemiskinan berbasis wilayah. Dalam pelaksanaannya, rencana itu akan melibatkan:
- Carbon Trading bersama Kementerian Lingkungan Hidup
- Pembangunan infrastruktur bersama Kementerian PUPR
- Peningkatan sarana pendidikan bersama Kemendikbud
- Pengembangan pariwisata bersama Kementerian Pariwisata
“Kemiskinan Harus Dikeroyok Ramai-ramai”
Bupati Dian menegaskan bahwa penyelesaian persoalan kemiskinan tidak bisa hanya ditangani satu pihak. Ia mengajak semua elemen di Kuningan untuk ikut ambil bagian.
“Jika persoalan kemiskinan ini dikeroyok dari berbagai lini, saya yakin akan selesai,” ujarnya.
Dian pun menyebut peran penting Baznas, pengusaha lewat CSR, hingga alumni sekolah untuk terlibat secara aktif membantu warga kurang mampu. (ali)
