Cikalpedia
Pemerintahan

Kuningan Perkuat Stabilitas Pangan, GPM “Padaringan” Dilanjutkan Pasca 100 Hari Kerja

KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan meneguhkan komitmennya menjamin stabilitas pangan masyarakat dengan melanjutkan program strategis Gerakan Pangan Murah (GPM). Inisiatif yang telah berjalan sukses selama 100 hari kerja pertama Bupati dan Wakil Bupati ini akan diperluas jangkauan dan kualitasnya sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi daya beli rakyat.

Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., secara resmi mengukuhkan kelanjutan program ini dalam pembukaan kegiatan GPM bertajuk Padaringan (Penjualan Bahan Pangan Dalam Rangka Pengendalian Inflasi) di Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, Rabu (28/5/2025).

“Pangan bukan sekadar urusan perut, melainkan juga harga diri pemerintah untuk memastikan masyarakat memperoleh komoditas pokok dengan harga stabil dan terjangkau,” tegas Bupati Dian di hadapan peserta kegiatan.

Awalnya, GPM Padaringan digelar sebagai pendukung program 100 hari kerja, khususnya untuk mengendalikan inflasi dan menjaga keterjangkauan pangan jelang hari-hari besar keagamaan yang kerap memicu kenaikan harga. Menyaksikan dampak positifnya bagi masyarakat, Pemerintah Daerah bertekad menjadikannya program berkelanjutan.

“Skala awal mungkin terbatas, tetapi karena membuahkan kebermanfaatan nyata, insya Allah program baik ini akan kita perluas dengan kuantitas dan kualitas lebih bagus,” ujar Bupati Dian.

Ia menegaskan pentingnya memastikan “tidak ada piring kosong, tidak ada warga gelisah akibat harga melambung tinggi.”

Bupati Dian menekankan bahwa GPM Padaringan bukan program pangan gratis, melainkan bentuk subsidi cerdas yang memungkinkan masyarakat membeli sembako dengan harga terjangkau.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menjelaskan bahwa meski GPM merupakan program nasional, Bupati Dian menginisiasi pendekatan khas Kuningan melalui istilah Padaringan.

“Istilah Padaringan dipilih bukan sekadar seremonial, melainkan sebagai gerakan kolektif memastikan inflasi terkendali dan pangan terjangkau,” jelas Wahyu Hidayah.

Baca Juga :  Isbat Nikah Massal di Kuningan, 48 Pasangan Resmi Tercatat Negara

Ia memaparkan capaian signifikan selama periode 100 hari kerja, “GPM Padaringan telah menjangkau 35 titik, melampaui target hingga 116%, khususnya dalam menyangga kebutuhan pangan masyarakat menyambut Idul Fitri dan Idul Adha 2025.”

Gerakan ini merupakan hasil sinergi kuat antara Pemerintah Daerah, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, para petani, distributor, dan pelaku usaha pangan lokal. Berbagai komoditas strategis seperti beras, minyak goreng, gula, daging, telur, cabai, dan bawang dijual dengan harga khusus yang jauh lebih ringan di kantong masyarakat.

Keberlanjutan GPM Padaringan menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan, menjadikan akses pangan terjangkau bukan sekadar wacana, melainkan kepedulian yang nyata. (red)

Related posts

Pamit dari Kuningan, Ini Pesan Agus Toyib

Cikal

Narendra Kiemas Serukan Perang Terbuka Lawan Politik Uang di Kuningan

Cikal

KADIN Kuningan Dilantik, Soroti Potensi Wisata dan Kawasan Rebana

Cikal

Leave a Comment