KUNINGAN – Badan Amil Zakat Tanggap Bencana (BTB) kembali memperkuat kapasitas dan kesiapsiagaan 20 relawan menghadapi potensi bencana. Acara itu dilaksanakan, Minggu–Senin, (1–2/6) di Aula BAZNAS Kuningan.
Komandan BTB Kabupaten Kuningan, Moh. Entus, mengungkapkan kegiatan itu dilaksankaan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan. Sinergi kedua pihak tersebut dinilai mampu memperkuat sumber daya manusia BTB supaya memiliki keterampilan dan kesiapan saat bertugas di lapangan.
Ketua BAZNAS Kabupaten Kuningan, H.R. Yayan Sofyan, mengapresiasi dan menegaskan bahwa pelatihan tersebut sangat penting mengingat Kabupaten Kuningan merupakan wilayah yang rawan bencana. Karena potensi bencananya cukup besar maka kompetensi relawan harus terus dimaksimalkan supaya bisa melayani secara optimal.
“Pelatihan ini sangat tepat dalam rangka meningkatkan kapasitas relawan dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Ali Khosim. Mneurutnya BAZNAS Tanggap Bencana merupakan wajah dari BAZNAS di lapangan yang memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam menghadapi beragam jenis bencana.
“BTB menjadi representasi langsung dari BAZNAS saat terjadi bencana. Maka penting bagi relawan untuk memiliki kemampuan, pengetahuan, dan kesigapan dalam merespons bencana,” tegasnya.
Menurutnya, BTB menjadi garda terdepan yang harus siap melakukan asesmen dan aksi di lapangan. Karena tugasnya sangat penting dan dibutuhkan masyarakat, para relawan harus siap dan mampu berkolaborasi dengan instansi terkait seperti BPBD.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari mitigasi bencana. Tanpa peningkatan kapasitas, potensi dampak bencana bisa menjadi lebih besar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, keberadaan BTB sangat membantu proses penanganan bencana di Kabupaten Kuningan.
“Kami sangat terbantu dengan keberadaan relawan BTB ini. Apalagi penanganan bencana membutuhkan sistem komando dan personil yang memadai. Kami juga berencana menyelenggarakan pelatihan lanjutan yang lebih teknis dengan narasumber ahli di bidangnya,” ungkapnya. (Icu)
