KUNINGAN – Pasca pengunduran diri M. Ridho Suganda sebagai Ketua KONI Kabupaten Kuningan, suasana di KONI memanas. Pencarian figur pengganti Ridho menjadi diskusi hangat yang menyedot perhatian masyarakat, terutama pecinta olahraga yang mendambakan kemajuan prestasi.
Namun, gelombang awal justru diwarnai penolakan dari sejumlah tokoh yang dinilai layak memegang tampuk kepemimpinan. U. Kusmana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang juga Ketua Cabang Olahraga berprestasi, dikabarkan tidak bersedia maju.
Muncul spekulasi nama Dian Marina Puspita, pengusaha ternama yang juga istri anggota DPR RI H. Rokhmat Adiyan, serta H.T. Mamat Robby Suganda, mantan pengurus KONI Jawa Barat. Kesediaan mereka, belum bisa dipastikan hingga nanti tanggal mainnya.
“Vakumnya kepemimpinan KONI pasca Ridho mengundurkan diri menciptakan kecemasan sekaligus harapan. Munculnya penolakan dari tokoh-tokoh potensial tentu menjadi tantangan tersendiri bagi regenerasi kepemimpinan olahraga Kuningan,” ujar Mang Ewo sapaan akrab Sujarwo sebagai Pengamat di Kuningan. Selasa (10/6).
Di tengah kevakuman itu, bagi Mang Ewo, muncul secercah harapan dengan deklarasi terbuka Yayan Oly. Sosok yang dikenal dekat dengan berbagai kalangan ini secara terang-terangan menyatakan keinginannya untuk “menahkodai” KONI Kuningan. Keberanian Yayan Oly mencalonkan diri diharapkan mampu memantik minat tokoh lain yang mungkin masih ragu atau menimbang-nimbang.
Menurut Mang Ewo, sorotan masyarakat justru semakin kuat mengarah ke dua sosok lain yang dinilai memiliki kapasitas dan kredensial memadai yaitu Deden Kurniawan (Asisten Daerah II), Figur birokrat yang aktif di dunia tinju melalui Pertina ini digadang-gadang banyak kalangan. Aktivitasnya di cabang olahraga tinju itu menunjukkan komitmennya. Kedekatannya dengan Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, juga menjadi pertimbangan publik akan dukungan politik yang mungkin mengalir.
Sosok lainnya, lanjut Mang Ewo, yaitu Ukas Suharfaputra (Direktur Utama PAM Tirta Kamuning), kapasitasnya sebagai pimpinan BUMD dinilai sangat relevan dengan kebutuhan KONI Kuningan saat ini, terutama dalam hal manajemen organisasi dan pengelolaan sumber daya.
“Publik Kuningan berharap Pak Deden atau Pak Ukas berkenan maju. Mereka memiliki track record, kapasitas manajerial, dan kedekatan dengan pemegang kebijakan. Ini modal penting untuk membawa KONI lebih solid dan berprestasi,” jelas Mang Ewo
Satu hal yang pasti, perburuan pengganti Ridho di KONI Kuningan telah memasuki babak yang semakin dinamis. Pilihan pemimpin baru ini akan sangat menentukan arah pembinaan dan prestasi olahraga di Kabupaten Kuningan ke depan. Masyarakat pun menanti dengan penuh harap, siapa yang akhirnya akan mengangkat tangan menjadi nahkoda baru untuk KONI Kabupaten Kuningan. (red)
