KUNINGAN — Komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup kembali digaungkan. Senin, (16/6/2025), sebanyak 1.000 pohon ditanam di Desa Parakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan. Aksi penghijauan ini menjadi bagian dari program Event Social Responsibility Batch One #1 bertajuk Nusantara Melon Fest 2025, yang digagas oleh eQuaNik Agri Nusantara.
Dengan mengusung tema “1 Pohon untuk Manfaat Kebaikan yang Berkelanjutan”, kegiatan ini tak sekadar menyemai bibit di tanah, melainkan menyemai harapan akan masa depan yang lebih lestari. Lokasi penanaman dipilih di kawasan yang dinilai rawan mengalami krisis muka air tanah, sebagai langkah awal penyelamatan ekologi lokal.
“Ini bukan seremoni. Ini gerakan berkelanjutan,” kata Pipin Aripin, pendiri eQuaNik Agri Nusantara, di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, penanaman pohon adalah bentuk konkret kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus pesan moral kepada generasi muda untuk memulai dari hal sederhana.
Lewat program ini, Pipin berharap kesadaran ekologi dapat tumbuh dari akar rumput. “Jika semangat menjaga lingkungan mulai ditanamkan hari ini, maka kesadaran itu akan menjadi warisan hidup bagi generasi berikutnya,” ujarnya.

Nusantara Melon Fest 2025 bukan hanya tentang festival buah, tetapi juga menjadi ruang bertemunya edukasi, hiburan, dan aksi lingkungan. Dalam kegiatan ini, warga diajak berdiskusi ringan soal manfaat pohon dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Anak-anak hingga orang tua mengikuti sesi edukasi tentang fungsi pohon dalam meresap air, menjaga kelembaban tanah, hingga menahan laju perubahan iklim.
“Menanam pohon adalah bentuk sederhana dari harapan. Harapan akan masa depan yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan,” ujar Pipin, menutup sesi diskusi.
eQuaNik Agri Nusantara berencana melanjutkan kegiatan serupa ke wilayah lain di Kabupaten Kuningan, menjadikan pohon sebagai simbol perlawanan terhadap krisis iklim dan sebagai hadiah kecil untuk bumi yang kian renta. (red)
