Cikalpedia
Kuningan

TMMD ke-125 Siap Ubah Wajah Sindangjawa

KUNINGAN – Di Balai Desa Sindangjawa yang sederhana, Kamis siang (19/6/2025), denting-denting koordinasi mulai ditabuh. Kodim 0615 Kuningan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) kedua menjelang pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125, sebuah ritual tahunan yang lebih dari sekadar pembangunan jalan dan tugu. Ia adalah pengejawantahan dari gotong royong dalam skala institusional.

Dandim 0615 Kuningan Letkol Arh. Kiki Aji Wiryawan memimpin langsung forum yang dihadiri unsur lintas sektor dari jajaran Pemkab Kuningan, instansi vertikal, hingga tokoh masyarakat. Semua duduk satu meja, satu tujuan, menyulam kembali wajah desa, membangun dari pinggiran.

“TMMD bukan hanya tentang cor beton atau sumur artesis. Ini tentang membangun semangat kolektif. Membangun desa adalah membangun bangsa dari akarnya,” ujar Kiki Aji dalam pernyataan yang terasa lebih seperti manifestasi ideologis ketimbang laporan teknis.

Program TMMD ke-125 akan digelar pada 23 Juli hingga 21 Agustus 2025, dengan pusat kegiatan di Blok Pasir Tengah, Dusun Manis, Desa Sindangjawa. Sasaran fisiknya terentang dari rabat beton sepanjang 1.300 meter, pengupasan jalan selebar 4 meter, hingga tugu monumen TMMD yang akan berdiri sebagai penanda sejarah partisipatif.

Namun, agenda pembangunan tak berhenti di sana. Saluran irigasi di Dusun Pahing, pengeboran lima titik sumur artesis, rehabilitasi bangunan PAUD, perbaikan pagar sekolah, kolam ikan lengkap dengan bibitnya, hingga empat poskamling dan lampu penerangan jalan, semuanya terangkum dalam satu paket revitalisasi desa berbasis kolaborasi.

Oom Komariyah, Kepala Desa Sindangjawa, menyambut penuh harap. “Desa kami sering terlewat dalam peta pembangunan. Kini giliran kami bangkit. TMMD ini seperti oase bagi masyarakat,” katanya.

Pemerintah daerah pun tak tinggal diam. Melalui Kepala DPMD Budi Alimudin, Bupati Kuningan Dr. Dian Rachmat Yanuar menegaskan bahwa TMMD merupakan wajah nyata kehadiran negara. “Ini bukan hanya urusan infrastruktur. Ini tentang karakter, pemberdayaan, dan penguatan jaring sosial,” ujarnya.

Baca Juga :  Bela Negara Melawan Algoritma

Dalam tradisi TMMD, TNI bukan hanya datang dengan sekop dan semen, tapi juga dengan semangat pemersatu. Rakor kedua ini menjadi semacam upacara awal, menandai bahwa pembangunan tak bisa lagi dikerjakan sendiri-sendiri. Ia adalah kerja bersama, kerja yang mengakar. (red)

Related posts

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Siapkan Bantuan untuk Korban Kericuhan Bandung

Cikal

Nono Sujono vs Dewi Rosmalina, Siapa Jadi Dewan Pengawas BPR Kuningan?

Alvaro

HUT Jabar Dikritik, Aliansi BEM Nusantara; Pesta Seremonial diatas Tumpukan Masalah Rakyat

Ceng Pandi

Leave a Comment