KUNINGAN – Ketua DPC PDIP Kuningan, Acep Purnama, melontarkan kritik keras terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 di Kabupaten Kuningan. Ia menuding adanya indikasi permainan sistematis dalam proses rekapitulasi suara, serta lemahnya pengawasan terhadap praktik politik uang.
“Kalau partisipasi masyarakat sudah tinggi, itu bagus. Tapi jangan sampai prosesnya dicederai oleh permainan kotor,” kata Acep, kepada awak media, Rabu (21/2).
Menurut Acep, Bawaslu dan KPU seharusnya tidak tinggal diam terhadap praktik-praktik curang, termasuk politik uang yang marak terjadi. Ia bahkan menyesalkan tidak adanya tindakan preventif dari penyelenggara pemilu.
“Saya sangat menyesalkan, kenapa tidak ada upaya pencegahan? Saya hanya minta satu: jangan ada yang bermain!” tegas mantan Bupati Kuningan tersebut.
Acep menduga kuat ada praktik manipulasi suara di tingkat rekapitulasi. Ia mengaku telah mengantongi bukti awal adanya ketidaksesuaian data suara tidak sah dan sisa suara dari sejumlah TPS.
“Kalau sisa suara dan suara tidak sah berubah saat pleno, itu bentuk pengkhianatan kepada bangsa dan negara, serta kepada rakyat,” ujarnya.
Ia meminta KPU dan Bawaslu untuk menjalankan tugas secara jujur, adil, dan amanah, tanpa berpihak kepada pihak manapun.
“Jangan sampai kepercayaan rakyat dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini soal masa depan demokrasi,” tutup Acep. (ali)
