KUNINGAN – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kuningan kembali menegaskan komitmennya untuk mensukseskan Kongres XXII yang akan digelar di Kota Bandung. Amar Fahri mengimbau supaya kader GMNI Kuningan tidak terprovokasi.
Seruan kepada seluruh kader GMNI itu untuk menjaga solidaritas dan persatuan para pewaris ideologi marhaenis di Kuningan. Menurutnya, anak ideologi Bung Karno tidak boleh terprovokasi oleh kepentingan politik praktis yang berpotensi merusak marwah organisasi.
Imbauan itu, menurut Amar Fahri penting disampaikan dalam rangka menegaskan pentingnya menjaga integritas GMNI di tengah dinamika yang terjadi pra kongres. Menjelang forum nasional itu Ia mengajak supaya lebih focus pada substansi utama kegiatan.
“Kami menyerukan kepada seluruh kader GMNI di Indonesia, khususnya di Kuningan untuk fokus pada Substansi dan tujuan utama kongres XXII GMNI,” Tegasnya, Kamis, (19/6).
Ia juga menyoroti potensi adanya oknum yang mencoba memanfaatkan momentum kongres untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Unsur pemanfaatan tersebut dimungkinkan bisa memecah belah dan mengganggu persatuan kader.
“Jangan sampai kita terpancing oleh oknum cabang-cabang fiktif yang tidak memiliki legalitas dan sejarah perjuangan yang jelas, mereka hanya ingin memecah belah dan mengganggu persatuan GMNI,” ujarnya.
Selain itu, Amar juga menekankan agar kader GMNI tidak terjebak dalam kepentingan pragmatis. Ia menyebut kepentingan pragmatis lahir dari oknum atau elit partai politik yang lebih mengarah pada memperalat organisasi.
“GMNI hadir bukan untuk dijadikan alat politik praktis bagi siapapun, Marwah organisasi harus kita jaga bersama,” ujarnya.
Ia juga mengajak kader GMNI untuk senantiasa menjaga idealisme, persatuan, dan keberlangsungan GMNI sebagai organisasi perjuangan mahasiswa yang progresif. Menurutnya, upaya itu sebagai perlawanan yang sangat berat karena melawan diri sendiri dan orang sebangsa.
“Ungkapan yang sangat relevan bahwa perjuanganku, kata Bung Karno, lebih mudah karena mengusir penjajah. Sementara perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,” pungkasnya. (Icu)
