Suasana Milangkala berlangsung penuh kekeluargaan. Rangkaian acara diawali doa bersama sebagai wujud rasa syukur atas perjalanan panjang Desa Cisantana. Setelah itu, warga disuguhi berbagai pertunjukan seni dan budaya lokal. Tarian tradisional, musik khas Sunda, serta atraksi seni anak-anak desa memeriahkan jalannya acara.
Di sela perayaan, warga memanfaatkan momentum ini untuk bersilaturahmi. Balai desa yang biasanya menjadi tempat pelayanan administrasi, sore itu berubah menjadi ruang interaksi hangat antarwarga, pejabat, dan tokoh masyarakat.
Cisantana dikenal sebagai salah satu desa yang kaya potensi, baik wisata alam, budaya, maupun pertanian. Dengan peringatan Milangkala ke-45 ini, masyarakat berharap desa mereka semakin diperhatikan dan diberi ruang lebih luas untuk berkembang.
“Semoga Milangkala ini menjadi pijakan untuk melangkah ke depan, agar Cisantana semakin maju, tetap menjaga tradisi, dan mampu bersaing di era modern,” kata seorang warga yang hadir dalam acara tersebut.
Bagi Wakil Bupati Tuti, keberlangsungan perayaan hari jadi desa seperti ini menjadi bukti bahwa masyarakat desa masih memegang erat nilai persatuan. “Kompak dan bergotong royong, itulah modal utama pembangunan,” ujarnya.
Dengan berakhirnya acara, Milangkala Desa Cisantana ke-45 meninggalkan pesan penting: bahwa kekuatan desa terletak pada warganya yang bersatu dan pemerintah yang hadir mendampingi. (ali)
