Wahyu memastikan bahwa usulan lanjutan untuk pengadaan bibit cabe jawa sudah diajukan untuk tahun anggaran 2024. Jika situasi cuaca kembali normal, pengadaan diproyeksikan dapat dilakukan pada Februari atau Agustus mendatang.
Sebelumnya, pengamat sekaligus mantan Ketua HIPMI Kuningan, Indra Gunawan, mengkritik belum terserapnya anggaran bantuan dari Pemprov Jabar. Ia menyebut, sejak awal 2023 dana tersebut sudah tersedia namun belum direalisasikan hingga kini.
“Padahal, lima desa di Kecamatan Darma sudah ditetapkan sebagai penerima bantuan. Kita sedang menghadapi musim kemarau, dan petani sangat membutuhkan bantuan bibit dan pupuk. Ini sangat disayangkan,” ujar Indra.
Ia juga mempertanyakan apakah ada unsur kesengajaan dalam lambatnya penyerapan dana. “Kalau anggarannya sudah ada, kenapa tidak segera dimanfaatkan? Apakah karena kelalaian atau ada alasan lain? Ini soal kinerja dan tanggung jawab,” katanya.
Menanggapi hal itu, Wahyu memastikan bahwa realisasi program tetap berjalan, hanya belum tuntas karena prinsip kehati-hatian dalam pengadaan, terutama untuk benih yang memerlukan sertifikasi.
“Analoginya seperti membeli motor. Harus ada STNK dan BPKB. Begitu juga dengan benih—tidak cukup hanya ada, tapi juga harus legal dan sah secara aturan,” pungkas Wahyu.