“Lewat program ini, kita ingin masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tapi juga pelaku dalam menjaga integritas demokrasi,” kata Firman.
Selain kampung pengawasan, Bawaslu Kuningan juga menggulirkan program lain seperti Pojok Pengawasan, Forum Warga, Komunitas Digital, serta menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan tokoh masyarakat lokal.
Firman menegaskan bahwa keterlibatan aktif warga dalam proses pengawasan akan menjadi benteng terdepan dalam menjaga Pilkada agar tetap adil dan bersih.
“Kami juga melibatkan tokoh agama, pemuda, dan masyarakat sipil untuk turut serta dalam mengawasi tahapan Pilkada. Ini adalah pengawasan gotong royong,” ujarnya.
Program ini diyakini akan meningkatkan kualitas demokrasi lokal di Kabupaten Kuningan dengan menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya partisipasi publik dalam pemilu yang jujur dan adil. (ali)