KUNINGAN — Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, Baznas Kabupaten Kuningan membuka Gerai Mikro Z-Ifthar, program tahunan yang menyasar para mustahik agar bisa ikut menikmati berkah ekonomi Ramadan. Gerai tersebut dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat, di pelataran Masjid Agung Karomat, Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi.
Program ini memberi modal usaha bagi mustahik untuk menjajakan makanan berbuka puasa selama 20 hari penuh, hingga lima hari menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Ini bagian dari ikhtiar ekonomi umat. Melalui gerai ini, mustahik bisa naik kelas, dari penerima zakat menjadi pembayar zakat,” ujar Ketua Baznas Kuningan, Yayan Sofyan, Senin (11/3).
Masjid Jadi Sentra Ekonomi Ramadan
Yayan menuturkan, pelaksanaan gerai di area masjid bukan tanpa alasan. Masjid dipandang sebagai pusat aktivitas ekonomi syariah, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
“Gerai Z-Ifthar ini menjadi ruang tumbuh bagi UMKM binaan Baznas, terutama menjelang waktu berbuka puasa,” katanya.
Gerai Mikro Z-Ifthar merupakan inisiasi dari Baznas Microfinance Republik Indonesia, yang tahun ini digelar serentak di 20 kabupaten/kota se-Indonesia, melibatkan 600 pelaku usaha. Di Kuningan sendiri, ada 30 pelaku UMKM yang terlibat.
Iip Hidajat Beli Rengginang dan Rempeyek
Usai membuka gerai secara resmi, Pj Bupati Raden Iip Hidajat menyambut baik program ini. Ia menyebut Gerai Z-Ifthar sebagai bagian dari pemerataan ekonomi.
“Alhamdulillah ini bukan di pusat kota, tapi di pelosok. Ini langkah konkret mendekatkan ekonomi umat ke daerah,” ujar Iip.
Ia berharap program ini dapat dilanjutkan tahun depan dengan lokasi berbeda agar pemerataan ekonomi semakin merata.
Dalam suasana santai selepas peresmian, Iip membeli beberapa produk seperti rengginang dan rempeyek untuk berbuka puasa. Ia juga menyapa para pedagang yang antusias menjalankan usaha selama Ramadan. (ali)
