KUNINGAN – Pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Kuningan masih rendah. Selama tahun 2025, perpustakaan Prof. Dr. Edi S. Ekadjati itu baru dikunjungi sekitar 25% pengunjung kalangan umum.
Angka yang sangat minim itu bukan dari jumlah penduduk Kuningan, melainkan dari total pengunjung tahunan. Sedangkan sekitar 75% lainnya merupakan kunjungan pelajar dan mahasiswa.
“Memang kebutuhan setiap orang untuk datang ke perpustakaan itu berbeda-beda. Ada yang sekadar mencari suasana, membaca, atau mencari referensi untuk tugas. Tapi kebanyakan memang mencari referensi,” ujar Aep Saepulloh, Subkoordinator Layanan Perpustakaan Kuningan, Senin (11/8)
Sebagai upaya meningkatkan daya tarik, perpustakaan Kuningan menghadirkan ruang diorama yang sebelumnya merupakan ruang baca. Diorama tersebut berisi beragam informasi, mulai dari sejarah Kuningan, potensi pariwisata, hingga profil para pemimpin daerah dari masa ke masa.
“Ruang baca kini disulap menjadi diorama. Semua buku kami pindahkan ke area belakang secara outdoor,” tambah Aep.
Menurutnya, Gajebo yang berada di belakang perpustakaan terpaksa dijadikan ruang tempat baca. “Pengunjung bisa nyaman untuk membaca, tentunya fasilitas yang memadai. Kedepan, kami juga inginnya perpustakaan tingkat dua jadi ada khusus untuk ruang baca yang luas,” ujarnya.
Ia berharap, meski dengan keterbatasan anggaran, perpustakaan tetap dapat memberikan pelayanan yang nyaman bagi pengunjung. Penambahan fasilitas yang memadai akan berdampak positif terhadap peningkatan jumlah pengunjung. (Icu)
