Cikalpedia
Cerpen

Bengkel Muso, Tempat Berteduh yang Tersembunyi

  1. Muso dan Cermin Retak

Malam itu, bengkel sepi. Hanya suara jangkrik dan detak jam tua. Muso duduk sendiri, menatap dinding yang penuh dengan foto-foto pendakian lama. Senyuman dalam foto-foto itu terasa jauh. Terlalu jauh.

Ia menggenggam kunci inggris, menatap pantulan wajahnya di cermin kecil yang retak.

“Gue ini siapa, sebenernya?” batinnya.

Ia selalu jadi tempat bergantung, tempat pelarian. Tapi siapa yang jadi tempatnya sendiri untuk pulang? Siapa yang mendengar cerita Muso, si tukang bengkel yang selalu terlihat kuat?

Ia teringat ibunya yang sudah tiada. Rumah masa kecil yang kini tinggal puing. Sahabat-sahabatnya yang satu per satu memilih pergi, ada yang karena nasib, ada yang karena luka.


  1. Sebuah Pagi yang Hangat

Keesokan paginya, Gema, Jaya, dan dua teman lama lainnya datang membawa nasi uduk dan kopi. Mereka tertawa kecil, meminjam kunci, mencuci motor sendiri-sendiri. Sambil becanda, sambil bercerita, sambil mencoba melupakan masalah masing-masing, walau hanya sesaat.

“Kayaknya kita harus bikin papan nama baru di depan bengkel,” ujar Gema.

“Apa tuh?” tanya Jaya.

“‘Ketok Magic – Tempat Berteduh bagi yang Kelelahan’”

Muso tertawa. Tawa yang tulus. Mungkin hidup mereka masih berat. Masalah belum selesai. Tapi hari itu, bengkel kecil itu menyala dengan cahaya yang tak terlihat oleh mata—cahaya persaudaraan dan ketulusan.


Penutup

Hidup bukan soal seberapa sering kita jatuh. Tapi seberapa banyak tempat kita bisa duduk sejenak, menghela napas, sebelum bangkit kembali. Dan untuk beberapa orang, tempat itu bernama Bengkel Muso.

Hanya sebuah Fiksi Sambil Ngopi by Bengpri

Related posts

DWP Rayakan HUT ke-24, Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Cikal

Khaira Almahira: Bintang Kecil dari Kuningan yang Menari Menuju Prestasi

Cikal

FMPK : Kuningan dalam Pusaran Krisis Moral

Alvaro

Leave a Comment