Perbedaan target antara KONI dan bupati menimbulkan tanda tanya public, ke mana arah olahraga Kuningan akan dibawa? Sebagian pihak menilai langkah KONI wajar karena menyesuaikan kondisi riil, sementara pernyataan bupati dianggap sebagai suntikan semangat agar atlet tidak kehilangan motivasi.
Bagi Trias Andriana, rakor kemarin adalah soal penyamaan persepsi. Ia menekankan pentingnya komunikasi antar-cabor, pelatih, dan pemerintah daerah. “KONI dan pemerintah harus tetap jalan seiring. Target hanyalah angka, yang penting persiapan matang,” kata dia.
Bupati Dian menutup pernyataannya dengan nada optimistis. “Kita realistis dengan keterbatasan, tapi jangan sampai kehilangan semangat. Saya yakin 10 besar masih bisa kita pertahankan,” ujarnya.
Dengan dua target berbeda itu, persiapan menuju Porprov XV Jabar 2026 kini berada di persimpangan. Apakah Kuningan cukup puas dengan 15 besar, atau berani mengejar 10 besar seperti keinginan bupati? Jawaban itu akan ditentukan oleh kerja keras atlet dan soliditas pengurus KONI dan Cabor. (ali)
