“Kami apresiasi tinggi kepatuhan PT ZAI. Mereka tidak hanya memenuhi seluruh perlengkapan proteksi aktif maupun pasif seperti hydrant, APAR, sprinkle, dan smoke detector, tetapi juga membentuk tim tanggap darurat internal,” tutur Khadafi.
Dengan jumlah karyawan yang keluar masuk mencapai 300 orang setiap hari, PT ZAI disebut sangat rentan terhadap risiko kebakaran. Namun pihak manajemen dinilai telah menerapkan prinsip kehati-hatian yang kuat, bahkan memiliki 127 unit APAR kecil, 33 APAR besar, 28 titik hydrant lengkap dengan box, 200 smoke detector, dan 300 sprinkle.
“Semua peralatan kami nyatakan laik operasi. Ini seharusnya menjadi standar baru bagi perusahaan lain di Kuningan,” ujar Khadafi.
Melalui pendekatan preventif ini, Damkar Kuningan menunjukkan bahwa pencegahan jauh lebih bernilai daripada penanganan. Di balik sirene dan mobil merah, ada kerja sistematis dan sunyi yang menjaga investasi dan keselamatan warga.