BANDUNG – Suasana kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) terasa berbeda pada Selasa (2/9/2025) pagi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir seorang diri, melangkah tenang menuju ruang rektorat. Kehadirannya bukan untuk memberi perintah, melainkan untuk mendengar dan merangkul.
Ia langsung disambut Rektor Unisba Harits Nu’man dan jajaran Presiden Mahasiswa yang dipimpin Kamal Rahmatullah. Pertemuan berlangsung sederhana, penuh keterbukaan. Tidak ada jarak, tidak ada sekat, hanya percakapan hangat antara pemimpin, rektor, dan mahasiswa yang peduli dengan masa depan daerahnya.
“Hari ini saya datang untuk bertanya dan mendengar. Saya ingin tahu langsung dari mahasiswa dan rektor, agar kita sama-sama paham apa yang sebenarnya terjadi,” kata KDM dengan nada tenang.
Bagi KDM, aspirasi mahasiswa adalah suara nurani yang perlu dirawat dengan dialog. Ia menyadari, dalam setiap dinamika seringkali ada pihak-pihak di luar mahasiswa yang masuk dan membuat suasana menjadi panas. Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga agar gerakan mahasiswa tetap murni sebagai ruang ekspresi, tanpa terseret provokasi.
“Saya percaya, kalau kita duduk bersama, dengan hati yang jernih, maka tidak ada lagi lempar-lemparan, tidak ada lagi hal-hal yang melukai. Justru lahir semangat baru untuk membangun Jawa Barat bersama,” tuturnya.
Untuk itu, KDM berjanji akan memfasilitasi dialog terbuka antara mahasiswa, Pemerintah Provinsi Jabar, dan DPRD Jabar. Forum ini, menurutnya, bukan hanya ruang bicara, melainkan juga ruang hati tempat mahasiswa didengar, dan pemerintah belajar mendengarkan.
“Saya ingin semua pihak merasa aman. Kita semua keluarga Jawa Barat. Kalau ada masalah, mari kita cari jalan keluarnya bersama,” ucapnya penuh harap.
Usai berbincang dengan mahasiswa di Unisba, KDM pun berencana bertemu para rektor di Gedung Sate. Langkah ini menjadi simbol bahwa suara kampus tidak boleh diabaikan, justru harus dirangkul sebagai bagian dari solusi.
Hari itu, Bandung tidak hanya menyaksikan pertemuan antara gubernur dan mahasiswa, tetapi juga sebuah pesan sederhana, bahwa ketenangan bisa lahir dari kerendahan hati untuk saling mendengar.
Sumber : https://www.jabarprov.go.id/
