Desa Kertayasa dinilai mampu menghadirkan model pengelolaan sampah yang efektif, partisipatif, dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.
Kemudian, Juara 3 disusul oleh Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, yang dinilai berhasil memadukan kearifan lokal dengan inovasi modern dalam pengolahan sampah berbasis masyarakat.
”Alhamdulillah prestasi ini sebagai bukti bahwa dalam pengelolaan sampah tidak hanya tugas pemerintah desa saja, melainkan dengan kolaborasi dan partisipasi dari masyarakat,” ujar Arief Amarudin selaku Kepala Desa Kertayasa kepada Cikalpedia.id, Rabu, (19/11/2025).
Seperti berita sebelumnya, kades yang inovatif dan dikenal dengan berbagai program unggulan itu menjelaskan cara pendekatan kepada masyarakat betapa pentingnya mengelola sampah yang dinilai sebagai barang kotor bisa menjadi daya jual ekonomis untuk masyarakat.
”Kami menggunakan pendekatan sosiologis dengab masyarakat, kami ubah mindset masyarakat yang tadinya membuang sampah sembarangan, kini menjadikan sampah itu sebagai potrnsi yang bisa dimanfaatkan dan menjadi daya jual,” tambahnya.
Dengan prestasi tersebut, para pemenang akan dipertemukan dengan Presiden Republik Indonesia untuk penyerahan hadiah sekaligus memperingati hari desa yang bertempat di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
”Para pemenang nantinya akan diundang pada acara peringatan Hari Desa pada tanggal 15 Januari 2026 di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah bersama Presiden RI,” pungkasnya.
Prestasi yang membanggakan itu, Arif berharap, bisa menambah semangat para pengelola program supaya lebih baik dan berkelanjutan. Kemudian bisa memberi motivasi bagi desa yang lain, mengingat pentingnya mengelola sampah dengan baik yang bisa menjadi nilai rupiah bagi masyarakat. (Icu)
previous post
Related posts
- Comments
- Facebook comments
