Cikalpedia
Cerpen

Di Antara Janji dan Amanah

Sore itu, Pak Ilham memilih menyendiri di pendopo belakang. Ia menatap kolam ikan, seperti mencari jawaban di bening air yang tenang.

Lalu datanglah Bu Rara, istrinya. Ia duduk di sampingnya, tanpa banyak bicara, hanya membawa teh hangat.

“Mereka dulu bantu kamu karena yakin kamu bisa bawa perubahan. Bukan supaya dikasih jabatan. Kalau memang kamu harus mengecewakan beberapa orang demi menepati janji pada rakyat, mungkin itu yang benar.”

Pak Ilham menatap istrinya. Kalimat itu sederhana, tapi menghantam tepat di relung hati yang sedang bimbang.

Malam itu, ia mulai menyusun daftar baru. Ia putuskan akan menempatkan orang sesuai kompetensi. Bagi mereka yang belum layak, akan diberi pelatihan. Yang terbukti kapabel dan layak naik, akan diberikan kepercayaan—tak peduli ikut kampanye atau tidak.

Dan saat protes mulai berdatangan, ia tak menghindar. Ia panggil mereka satu per satu, menjelaskan keputusan dengan data, dengan kejujuran. Tak semua menerima, tapi sebagian mulai paham.

Ia tahu, menjadi pemimpin bukan soal menyenangkan semua orang. Tapi menjaga amanah, meski harus menelan getir.

Hanya Fiksi Sambil Ngopi By Bengpri

Related posts

Bupati Dian ke Ketua KONI Baru: Jadikan Kuningan Kiblat Olahraga Lagi

Cikal

Ribuan Jamaah Padati Istighosah Hamida, Ridho-Kamdan Tuai Dukungan Ulama

Cikal

Perkuat Pertanian Berkelanjutan dengan Inovasi Ramah Lingkungan

Cikal

Leave a Comment