Lena menegaskan bahwa pencalonannya bukan sekadar simbol keterwakilan gender. Ia membawa visi reformasi manajemen KONI dan mendorong kemitraan lebih luas dengan sektor swasta, alih-alih menggantungkan nasib olahraga semata pada APBD.
“Kita tak bisa terus berharap dana dari pemerintah. Kita harus aktif jemput bola,” ujarnya.
Saat ini Lena telah mengantongi dukungan dari empat cabang olahraga. Meski belum mayoritas, ia menyebut dukungan itu akan terus bergerak. “Para ketua cabor sudah gelisah, ingin perubahan yang nyata,” katanya.
Bagi Lena, Muskablub mendatang bukan sekadar pemilihan. Ia menyebutnya sebagai “panggung sportifitas yang harus dibersihkan dari aroma transaksional,” ungkap Lena. (red)