KUNINGAN – Polemik tunjangan anggota legislatif kembali mencuat. Setelah sebelumnya publik dihebohkan dengan besarnya tunjangan DPR-RI, kini giliran gaji akumulasi DPRD Kabupaten Kuningan menjadi sorotan.
Rincian gaji dan angka tunjangan pimpinan serta anggota dewan yang beredar di masyarakat dinilai terlalu besar dan tidak mencerminkan empati terhadap kondisi ekonomi rakyat.
Aktivis muda Kuningan, Faizal Ramadhan, menilai besarnya tunjangan yang diterima dewan justru melukai hati masyarakat yang tengah berjuang menghadapi krisis.
“Sangat disayangkan, tunjangan yang besar di tengah keadaan masyarakat yang serba sulit ini nirempati. Wakil rakyat yang seharusnya menjadi representasi masyarakat justru mendapat fasilitas yang nggak main-main,” ujarnya, Rabu, (10/9).