Cikalpedia
”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s
Bengpri

Dikepung Bayangan

Maka, manuver pun digelar: bisikan-bisikan busuk, kabar yang dipelintir, nama-nama yang dipasang sebagai kambing hitam.

Sang pemimpin seringkali merasa, lebih banyak ia melawan kelicikan di lingkarannya sendiri ketimbang mengurus nasib rakyat yang menunggu di luar sana.

Malam hari, ketika semua suara riuh itu lenyap, ia termenung. Di hadapannya, peta wilayah terhampar. Setiap titik di peta itu adalah janji. Janji untuk membangun, untuk merangkul, untuk menyejahterakan.

Ia tahu, bila ia menyerah pada kepicikan lingkaran kecilnya, ia hanya akan jadi pemimpin bagi segelintir, bukan untuk semua.

Dalam keheningan ia berbisik pada dirinya sendiri:
“Aku dipilih bukan untuk jadi sandera ketakutan orang-orang ini. Aku harus berani melangkah, meski mereka menciptakan musuh dari bayanganku sendiri.”

Dan pada pagi yang dingin, ia melangkah keluar pendopo, menyapa orang-orang yang dulu menentangnya. Tangan-tangan yang dahulu tak pernah ingin bersalaman kini

ia genggam dengan hangat. Sebab ia tahu, seorang pemimpin sejati tak lahir dari keberpihakan sempit, melainkan dari keberanian mengasihi semua.

Sementara di belakangnya, para pendukung berbisik lagi, gelisah, takut berbagi. Mereka lupa, matahari tetap bersinar untuk semua, bukan hanya untuk mereka yang bersorak paling keras di panggung kemenangan.

Hanya Fiksi Sambil Ngopi by Bengpri

Baca Juga :  TRACK Kuningan Pilih Ketua Baru, Ini Harapan Anggota 

Related posts

Wabup Kuningan Hadiri Munas ASWAKADA: Sinergi Wakil Kepala Daerah Menuju Indonesia Emas

Cikal

Ridho Ungkap Alasan Tak Harmonis dengan Almarhum Bupati Acep, Singgung Peran Sekda

Cikal

Nasib Perpanjangan PJ Sekda Masih Mengambang

Cikal

Leave a Comment