“Upaya bagaimana supaya bisa memberi dampak itu saya lakukan di ruang kelas, ruang riset, maupun ruang usaha Saya di bidang gizi dan perawatan ibu dan anak,” tuturnya.
Komitmen besar yang patut dicontoh generasi muda ini tidak lahir begitu saja. Meski usianya masih muda, pengalaman panjang sudah mengajarinya untuk hidup bijak. Apalagi proses pendidikan S3-nya yang dicapai dengan penuh perjuangan.
“Ada masa-masa Saya merasa lelah secara fisik dan mental. Tapi justru di titik itulah Saya menemukan kekuatan baru, bahwa ilmu yang dipelajari bisa langsung diterapkan untuk pemberdayaan masyarakat,” tuturnya lagi.
Dosen Universitas Islam Al-Ihya ini juga menuturkan, bahwa daya juang, ketekunan, dan komitmen menuntaskan pendidikan yang dijalankan bersamaan dengan merawat kelangsungan bisnis yang sudah dibangun sejak 2018 itu menjadi titik balik bahwa dirinya bukan hanya dosen atau peneliti, tapi juga penggerak perubahan berbasis lokal.
Karena itu juga Ia menegaskan, temuan dari penelitian selama program doktoralnya akan diwujudkan dalam bentuk produk dan pelatihan bagi ibu hamil yang kekurangan energi kronis atau KEK. Langkah itu menjadi komitmen dan keyakinan yang kuat bahwa langkah akademik dan aksi nyata di lapangan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. (Red)
__________
Risna Nurlia adalah penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia yang kini menyandang gelar Doktor Bidang Kesehatan Masyarakat. Selain menjadi dosen, Ia juga membuka Nurlia Mommy Care and Baby SPA sejak 2018 dan Nurlia Baby Food terkait catering Makanan Pendamping ASI (MPASI) sejak 2020.