Meskipun skala banjir tergolong luas, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka. Warga umumnya memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu air surut. Namun sebagian keluarga di daerah dengan genangan tertinggi sudah mengungsi ke rumah kerabat dan balai desa terdekat.
“Hingga pukul 09.30 WIB, genangan air di sejumlah lokasi masih bertahan dengan ketinggian antara 30 sentimeter hingga 1 meter. Warga membutuhkan bantuan logistik seperti sembako, air bersih, dan perlengkapan tidur,” kata Nana.
Tim Tagana bersama aparat desa, BPBD, dan relawan saat ini masih melakukan pendataan lanjutan dan menyalurkan bantuan darurat. Beberapa titik posko sementara didirikan di area yang relatif lebih tinggi untuk menampung pengungsi.
Menurut prakiraan BMKG, potensi hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi di wilayah selatan Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat di bantaran Sungai Citanduy diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan.
“Warga diminta tidak beraktivitas di dekat aliran sungai dan segera mengamankan barang-barang penting ke tempat yang lebih tinggi,” ujar Nana mengingatkan.
Banjir kali ini menjadi pengingat bahwa kondisi Sungai Citanduy yang kian dangkal dan penyempitan di beberapa titik sudah mendesak untuk ditangani. Pemerintah daerah berencana berkoordinasi dengan BBWS Citanduy untuk normalisasi sungai agar peristiwa serupa tak kembali terjadi. (red)
Sumber: dari berbagai sumber
