Strategi yang digunakan pun sederhana namun efektif: menempelkan stiker Paslon 02 di jendela dan pintu rumah warga.
“Agar tiap hari mereka melihat wajah Ridho-Kamdan. Ini cara halus agar masyarakat tidak lupa memilih,” kata Uus.
Tak hanya bergerak secara sosial dan politik, para Gawagis juga rutin mengadakan dzikir bersama dan pengajian, mendoakan kelancaran perjuangan Ridho-Kamdan.
Jaringan Pesantren Jadi Mesin Politik
Gawagis Kuningan mengklaim memiliki jaringan hingga 80 kiai pondok pesantren dan ratusan alumni aktif, yang setiap hari turun ke desa-desa, termasuk wilayah Ciniru, yang dikenal sebagai basis santri.
“Kami ingin memastikan warga mantap memilih pemimpin yang amanah. Ridho-Kamdan adalah pasangan yang religius, punya integritas, dan punya rekam jejak,” kata Uus.
Dengan pendekatan spiritual dan sosial, Gawagis Kuningan berharap Ridho-Kamdan dapat meraih kemenangan yang membawa kemajuan dan ketenangan bagi masyarakat Kuningan.