Sekolah sebagai Katalis Kecerdasan Spiritual dan Sosial
Dalam kesempatan itu, Sekda juga mendorong guru-guru untuk menjadi teladan dalam membentuk karakter peserta didik. Menurutnya, siswa tidak hanya dituntut cerdas secara akademik, tetapi juga secara emosional, spiritual, dan sosial.
“Cerdas saja tak cukup. Anak-anak kita harus punya adab, hormat pada guru dan orang tua, serta peduli pada sesama. Di situlah peran strategis guru,” tambah Dian.
Gemericik Masjid: Gerakan Sunyi yang Menggema
Kepala SMPN 2 Cigugur, Irsan Fajar, menyebut konsep “Gemericik Masjid” sebagai gerakan sunyi yang mengalirkan semangat cinta dan rindu kepada rumah Allah. Di sekolahnya, program HAJAT (Hafalan Al-Qur’an Juz Amma Terpadu) menjadi salah satu sarana membumikan nilai-nilai Qurani ke dalam keseharian pelajar.
“Kami mendatangkan imam masjid untuk membimbing siswa. Harapannya, masjid bukan lagi tempat asing, tapi rumah kedua bagi mereka,” kata Irsan.
Dalam acara tersebut, hadir juga Camat Cigugur, Ketua DMI Kabupaten Kuningan, perwakilan PGRI, kepala desa dan kepala sekolah dasar penyangga, para guru, serta ratusan siswa yang mengikuti dengan antusias.
“Gemericik Masjid” bukan hanya gerakan membangun kecintaan anak pada tempat ibadah. Ia adalah ikhtiar jangka panjang membentuk generasi yang beriman, beradab, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Sebuah suara lembut yang kini mulai menggema dari Cigugur untuk Kuningan, dan siapa tahu—untuk Indonesia.