KUNINGAN – Sebuah mobil Granmax terbakar saat mengisi BBM senilai Rp500 ribu di SPBU Mandirancan. Kebakaran sudah dipadamkan, kerugiannya jelas Rp520 juta. Tapi ada yang bikin masyarakat geleng-geleng kepala: bagaimana bisa Granmax ngisi Rp500 ribu, padahal kapasitas tangki resminya cuma 43 liter?
Dilansir dari https://www.astra-daihatsu.id/, Besar tangki bensin Gran Max mini bus di semua varian adalah 43 liter dengan rekomendasi pengisian BBM dengan bensin.
Mari kita hitung. Harga Pertalite hari ini Rp10 ribu/liter. Artinya, Rp500 ribu setara 50 liter bensin. Sementara Granmax Minibus menurut spesifikasi resmi Daihatsu, tangki bensinnya hanya 43 liter.
Nah, di sinilah misteri bermula. Apakah Granmax tersebut mengalami mutasi genetik sehingga tangkinya melebar bak drum minyak? Atau alat ukur di SPBU Mandirancan bermasalah?
Kalau tangki cuma 43 liter, maka maksimal Rp430 ribu lah. Sisanya Rp70 ribu itu masuk ke mana? Tangkinya yang sudah dimodifikasi atau alat ukurnya yang bermasalah.
Kebakaran ini jelas merugikan, tapi masyarakat justru disuguhi tontonan baru yaitu drama logika matematika SPBU. Polisi memang masih menyelidiki penyebab api, tapi warganet sudah lebih dulu menyelidiki penyebab “kelebihan liter” ini.
Merespon berita kebakaran SPBU Mandirancan, warganet nyeletuk di media sosial kepada cikalpedia.id
“Kalau ini cuma dua penyebab satu, HP /rokok dalam mobil, kedua logikanya mana ada grand max isinya 500 ribu.”
“SPBUnya harus ditutup kalau ada pengisian dalam jirigen plastik dan tidak sesuai dgn standar pertamina” Celetuk Netizen lainnya. (Beng)
