Dunia akademika diwakili oleh Perwakilan UNIKU (Universitas Kuningan) dan Unisa (Universitas Islam Al-Ihya) Kuningan. Pesantren Terpadu Al-Mutawally juga kedatangan tamu dari perwakilan pesantren se-Kabupaten Kuningan serta perwakilan dari sejumlah MI, SD, SMP, MTs, SMA, dan MA di Kabupaten Kuningan. Acara ini tentunya semakin meriah dengan kehadiran para Santri Pesantren Terpadu Al-Mutawally dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Dian menyatakan bahwa peringatan haul bukan sekedar momentum untuk mengenang wafatnya seorang ulama besar, tetapi juga sarana untuk meneladani perjuangannya dalam menyiarkan dakwah, membimbing umat, dan mendidik generasi penerus bangsa.
“Milad ke-30 Tahun Al-Mutawally menjadi momen penting untuk melakukan refleksi dan evaluasi. Tiga dekade bukan waktu yang sebentar. Saya melihat bahwa pesantren ini terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai salafus shalih,” ujar Bupati Dian.
Ia berharap melalui pendidikan pesantren, dapat lahir generasi muda Kuningan yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan tangguh secara moral.
“Generasi seperti inilah yang kelak akan menjadi lokomotif kemajuan daerah dan bangsa,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah, mengukuhkan peran pesantren sebagai center of excellence dalam membangun peradaban dan sumber daya manusia yang unggul. (ali)