Dari sektor pertanian, Yayan, perwakilan Gapoktan, menyoroti krisis sumber air di wilayah pertanian. Ia mengeluhkan adanya kebijakan pembangunan mata air oleh pihak swasta yang tidak melibatkan masyarakat. Ia meminta dukungan agar mata air dikelola untuk kepentingan petani dan warga sekitar.
Aspirasi lain datang dari kelompok Majelis Taklim dan PKK, yang mengusulkan bantuan seragam organisasi. Adapun Karang Taruna desa berharap mendapat bantuan mesin pemotong rumput untuk menunjang kegiatan lingkungan dan swadaya desa.
“Semua aspirasi ini menjadi catatan penting. Saya akan sampaikan dan perjuangkan di tingkat Provinsi Jawa Barat. Soal mata air dan akses pertanian akan saya prioritaskan,” ujar Hj. Ika.
Reses hari ketiga ini menunjukkan tingginya harapan masyarakat terhadap peran wakil rakyat dalam menjembatani kebutuhan langsung di desa dengan kebijakan provinsi. (ali)