“Rencananya, jalan masuk itu akan kita bongkar dan diganti dengan sistem drainase terbuka atau grill besi. Selama ini banyak akses dibuat tanpa memperhitungkan fungsi saluran, akibatnya air tertahan,” katanya.
Teddy menegaskan, perbaikan permukaan jalan akan dilakukan setelah masalah drainase selesai. “Idealnya pakai hotmix supaya awet. Tapi karena anggaran terbatas, sementara bisa tambal sulam sebagai pemeliharaan. Untuk jangka panjang, baru kita masukkan dalam anggaran berikutnya,” terangnya.
Ia menambahkan, sepanjang 500 meter dari awal ruas sebenarnya sudah mulus dengan hotmix. Sisa ruas yang rusak akan menjadi target perbaikan bertahap sesuai kemampuan APBD.
“Kita harus realistis. Yang penting sumber masalahnya, yaitu drainase, dibereskan dulu,” tegas Teddy.
Insiden di ruas Sindangsari–Kaduagung menjadi pengingat bahwa perawatan infrastruktur tidak bisa ditunda hingga menimbulkan korban. Jalan berlubang bukan sekadar soal kenyamanan, melainkan juga soal keselamatan.
Dengan anggaran Rp150 juta pada perubahan APBD tahun ini, masyarakat menanti realisasi janji PUTR. Teddy memastikan pekerjaan drainase segera dilaksanakan.
“Setelah drainase lancar, barulah jalan diperbaiki. Kalau tidak begitu, aspal hanya akan jadi korban banjir berikutnya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, video CCTV yang memperlihatkan pengendara sepeda motor terjatuh di Jalan Daeng Sutigna dikirimkan oleh perangkat Desa Kaduagung, Danil Anugrah, pada Selasa malam.
“Barangkali bisa direpost, takut terjadi kecelakaan yang lebih parah. Itu kan jalan alternatif kalau ada demo di DPRD,” ujarnya. (ali)
