KUNINGAN — Suasana haru dan penuh keakraban menyelimuti kedatangan Mochamad Iriawan, atau yang akrab disapa Iwan Bule, ke kampung leluhurnya di Desa Sagarahiang, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Rabu (10/1). Politikus Partai Gerindra yang kini maju sebagai Calon Anggota DPR RI Dapil Jabar X itu disambut hangat oleh ratusan warga, sebagian besar masih memiliki hubungan kekerabatan dengannya.
Mantan Kapolda Jabar dan eks Ketua Umum PSSI itu tampak larut dalam nostalgia. Ia menyapa warga satu per satu, bahkan tak segan berpelukan dengan para tetua desa. Kunjungan silaturahmi tersebut digelar di atas tanah milik leluhurnya, yang kini telah berdiri sebuah pesantren.
“Ini kampung leluhur saya. Dulu saya bermain di sini, tumbuh di sini. Setiap sudut desa ini menyimpan kenangan,” tutur Iwan Bule kepada awak media dengan mata berkaca-kaca. “Hampir semua warga di sini masih saudara saya. Ini murni silaturahmi, bukan kampanye,” tegasnya.
Akar Kuningan yang Mengakar Kuat
Iwan Bule menyebut bahwa darah Kuningan yang mengalir di dirinya bukan sekadar klaim, melainkan identitas yang mengakar. Ia lahir dari keluarga yang memiliki sejarah panjang di Desa Sagarahiang.
“Buyut saya, Amin Sastra Dipraja, adalah kepala desa pertama di sini. Jadi saya merasa pulang ke rumah sendiri,” ujar Iwan, yang kini resmi menjadi Caleg DPR RI nomor urut 1 Partai Gerindra untuk Dapil Jabar X, meliputi Kuningan, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.
Dalam kesempatan itu, Iwan tidak memberikan janji politik yang muluk-muluk. Namun ia menegaskan bahwa tekadnya maju sebagai wakil rakyat semata-mata ingin mengabdi untuk daerah asalnya.
“Saya tidak ingin menjual janji. Tapi saya ingin bermanfaat. Minimal untuk keluarga dan desa ini. Lebih luas lagi, untuk Kuningan dan seluruh wilayah Dapil Jabar X,” ucapnya.
Warga: Bangga Ada Putra Daerah yang Tembus Nasional
Salah seorang warga yang juga kerabat dekat, Rosid, mengaku bangga atas capaian Iwan Bule di tingkat nasional. Ia menyebut Iwan Bule sebagai sosok inspiratif dan pekerja keras yang tidak melupakan akar desanya.
“Kami semua bangga. Beliau bukan hanya sukses di Jakarta, tapi juga masih mau pulang dan menyapa kami. Tidak banyak tokoh nasional yang masih sedekat ini dengan kampung halamannya,” ujar Rosid.
Kehadiran Iwan Bule di Sagarahiang sekaligus menjadi pengingat bahwa akar lokalitas dan kedekatan emosional dengan rakyat menjadi kekuatan tersendiri dalam peta politik nasional. (ali)
