Sementara itu,Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menyatakan kesiapan kabupatennya menjadi percontohan.
“Kami akan audit ekstra ketat proyek infrastruktur dan bansos. Tidak ada ruang bagi mark-up,” ujar Dian,
Dukungan juga datang dari Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy, Dimana dirinya akan mengotimalisasikan pengawasan dengan melibatkan Masyarakat.
“DPRD akan optimalisasikan e-procurement dan pengawasan partisipatif melibatkan masyarakat.” Ujar Zul
Rakor tersebut melahirkan inovasi pencegahan korupsi, diantaranya Aplikasi “Jabar Melawan Korupsi” untuk pelaporan masyarakat. Kemudian Audit dadakan oleh Inspektorat pada proyek berisiko tinggi. Lalu Pelibatan akademisi dan media sebagai mitra pengawasan independen.
Sedangkan Target Jangka Panjang, Gubernur menargetkan penurunan 30% kasus korupsi dalam 2 tahun melalui pembentukan Satgas Anti-Korupsi di tiap kabupaten/kota, lalu pelatihan integritas untuk ASN oleh KPK, dan publikasi real-time laporan keuangan daerah.
“Korupsi adalah kejahatan luar biasa. Lawan dengan langkah luar biasa juga,” ungkap KDM. (red)