KUNINGAN — Duka masih menyelimuti keluarga korban kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan dinas Bupati Kuningan. Suasana haru terasa di kediaman korban di Desa Mekarmukti, Kecamatan Sindangagung, Selasa (4/4), saat pihak Jasa Raharja Perwakilan Cirebon menyerahkan santunan secara langsung kepada ahli waris.
Penyerahan santunan ini turut disaksikan oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, yang hadir bersama jajaran Forkopimcam Sindangagung. Bupati Acep kembali menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban, seraya memastikan komitmennya untuk terus mendampingi proses pemulihan, baik secara medis maupun psikologis.
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Kuningan menyampaikan duka yang mendalam. Kami akan terus berupaya memastikan keluarga korban tidak menghadapi kesulitan apa pun,” ujar Acep.
Kepala Perwakilan Jasa Raharja Cirebon, Okto Arif Primanto, menyampaikan bahwa penyerahan santunan ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
“Sesuai regulasi, korban meninggal dunia berhak menerima santunan sebesar Rp50 juta per orang. Karena dua korban meninggal dunia, maka total santunan yang disalurkan hari ini adalah Rp100 juta, diberikan langsung kepada ahli waris,” jelas Okto.
Sementara itu, untuk korban luka-luka, Jasa Raharja telah menerbitkan surat jaminan perawatan dengan nilai maksimal Rp20 juta, yang langsung digunakan untuk menanggung biaya pengobatan korban yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Untuk korban yang masih dirawat, proses operasinya akan segera dilakukan. Biaya perawatan sepenuhnya kami tanggung sesuai batas yang ditentukan,” tambah Okto.
Bupati Acep menyatakan bahwa satu korban luka, yang kini dalam kondisi stabil, akan menjalani operasi pada bagian kaki. Ia menegaskan bahwa seluruh proses pengobatan akan terus dikawal dan menjadi tanggung jawab penuh Pemkab Kuningan.
Kecelakaan maut tersebut terjadi pada Senin (3/4) siang di ruas Jalan Raya Sindangagung–Kuningan, melibatkan kendaraan dinas Bupati Kuningan yang diduga kehilangan kendali. Insiden itu menewaskan dua warga dan menyebabkan satu lainnya luka parah.
Kehadiran Bupati dan Jasa Raharja di rumah duka menjadi bentuk tanggung jawab negara dan pemerintah daerah kepada warganya. Penyaluran santunan ini juga diharapkan meringankan beban keluarga yang tengah berduka, sekaligus menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam setiap perjalanan.
