Tak berhenti di situ, 90 siswa di Kabupaten Sumbawa, NTB, juga diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan serupa di sekolah mereka. Sehari berselang, insiden serupa menimpa belasan siswa SDN 19 Kota Tual, Maluku, pada Kamis (18/9).
Sejak diluncurkan, kasus keracunan terkait menu MBG sudah beberapa kali terjadi, menimbulkan kekhawatiran publik soal kualitas dan pengawasan distribusi makanan.
Meski demikian, Puan menilai tujuan program MBG tetap penting, yakni meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. Namun, ia menekankan bahwa keselamatan dan kualitas makanan harus menjadi prioritas utama.
“Evaluasi menyeluruh harus segera dilakukan agar program yang baik ini tidak berbalik menjadi masalah,” tutup Puan.
Sumber : https://www.dpr.go.id/
